JEDDAH, jurnal-ina.com – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, memastikan enam korban tewas di kecelakaan bus jamaah umrah di jalan lintas Madinah-Mekkah pada Kamis (20/3/2025) lalu akan dimakamkan di sana.
“Sementara ini lima jenazah sudah kami peroleh persetujuannya untuk dimakamkan di sini (Arab Saudi),” ucap Konsul Jenderal Yusron Ambary melalui keterangan video KJRI Jeddah yang diterima di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Menurut Konjen, keluarga WNI keenam yang meninggal dunia kemudian, juga menyatakan keinginan supaya jenazah istrinya dimakamkan di Arab Saudi, sehingga dapat dipastikan seluruh korban tewas akan dikebumikan di sana. Untuk itu, KJRI Jeddah akan meminta persetujuan secara tertulis dari pihak keluarga untuk dapat melangsungkan proses pemakaman di Arab Saudi.
Sementara itu, Yusron memastikan bahwa seluruh jenazah sudah dipindahkan ke rumah sakit dengan fasilitas forensik yang lebih baik untuk dilakukan proses forensik sebelum pemakaman. Otoritas Saudi juga telah menyatakan komitmen mereka untuk membantu mempercepat proses tersebut.
“Untuk Proses Forensik”
“Pada umumnya, diperlukan tujuh hari untuk proses forensik, identifikasi dan lain sebagainya. Mari kita berharap supaya lebih cepat sehingga Insya Allah, jenazah bisa segera kita makamkan,” kata Konsul Jenderal.
Enam WNI yang tergabung dalam satu rombongan umrah meninggal dunia akibat kecelakaan bus di jalan lintas Madinah-Mekkah, tepatnya di Wadi Qudaid, sekitar 150 km di utara Jeddah, Kamis waktu setempat. Menurut hasil penyelidikan terbaru yang diterima KJRI, bus itu ke luar jalur dan terbakar habis usai ditabrak mobil yang melaju dari arah berlawanan.
Dari 14 korban yang selamat, tiga di antaranya masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit terpisah akibat menderita cedera serius dari luka bakar hingga patah tulang. Sementara, 11 korban selamat lainnya sudah melanjutkan ibadah umrah sesuai rencana di Makkah setelah menyelesaikan agenda mereka di Madinah sebelum kecelakaan.
KJRI Jeddah terus berkomunikasi dengan pengelola tur umrah dan muassasah (penyedia layanan umrah) setempat untuk memantau kondisi jamaah yang melanjutkan umrah tersebut.
DOT
Petugas mengadakan penelitian terhadap bus hangus terbakar akibat insiden kecelakaan yang menewaskan 6 WNI jamaah umrah. Foto: Ant.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com