JAKARTA, jurnal-ina.com – Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurahman dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli konkretkan rencana kolaborasi melalui Penandatangan Kesepahamaan Bersama tentang Sinergi Program Ketenagakerjaan dalam Pengembangan Kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
“Kolaborasi antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian UMKM sangat diperlukan untuk menciptakan kesempatan, bimbingan dan pengarahan kepada wirausahawan untuk berkembang dan bertumbuh melalui wirausaha, sebagai salah satu upaya memperluas lapangan pekerjaan. Di antaranya dengan optimalisasi pemanfaatan balai latihan kerja yang terstandarisasi di daerah,” ujar Menteri Maman di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari audiensi yang dilakukan kedua Kementerian beberapa pekan lalu. Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan salah satu aksi afirmatif mewujudkan capaian target peningkatan rasio kewirausahaan nasional menjadi 4% pada tahun 2029. Upaya ini sekaligus menjalankan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengintensifkan kolaborasi dan sinergi antarkementerian.
“Saya berterima kasih kepada Menaker atas kerjasama, dukungan dan kolaborasinya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi dan semakin banyak kolaborasi lintas kementerian yang bisa dijalankan. Karena kita paham selama ini sering sekali di antara kementerian tersekat dengan ego sektoral, tapi saat ini kami bisa mengkonkritkan arahan Pak Presiden terkait kolaborasi dan sinergi,” katanya.
Menteri Maman menambahkan, program ini akan dilangsungkan secara serentak di seluruh Indonesia pada Mei 2025 dan diprioritaskan bagi pengusaha mikro dan kecil. “Dari segi jumlah peserta sementara disepakati sekitar 5.000 orang, tapi tidak menutup kemungkinan bisa mencapai 10.000 orang. Terkait hal ini, masih akan dibahas secara detil oleh kedua kementerian,” jelasnya.
Sangatlah Positif
Kolaborasi ini, kata Maman, sangatlah positif karena menunjang akselerasi tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia. Meskipun menurutnya menaikkan rasio kewirausahaan tak hanya bisa mangandalkan pelatihan semata.
“Kalau kita mau menaikkan rasio kewirausahaan, tidak bisa hanya sekadar membuat pelatihan. Karena pelatihan adalah salah satu bagian saja. Ada hal-hal lain yang tak kalah penting seperti membuka akses pembiayaan, akses market, hingga mempermudah akses perizinan,” terang Menteri Maman.
Sementara itu Menaker Yassierli mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan akan mempersiapkan dukungan balai latihan kerja dan vokasi yang akan menjadi infrastruktur pelatihan
“Dalam waktu dekat akan didiskusikan terkait teknis, karena sebagian besar ini adalah domain dari Kementerian UMKM, yang selama ini sudah berhasil membangun ekosistem UMKM. Kami bersyukur dengan apa yang sudah kita lakukan pada siang hari ini dan kita menunggu aksi program nyata sesudah kesepahaman ini ditandatangani,” urai Menaker Yassierli.
Mulia Ginting – Erwin Tambunan
Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah Maman Abdurahman dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menandatangani nota kesepahaman. Foto: Humas KemenUMKM.