Catatan Sepakbola: Indonesia vs Bahrain 1-0, Asa Itu Tetap Terjaga…

M. Nigara Wartawan Sepakbola Senior

Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C Asia

Jurnal-ina.com – BUKAN, bukan tidak bersyukur, kalau saja Marselino Ferdinan dan Eliano Reijnders, bisa lebih tenang, mungkin timnas Garuda bisa menang 3-0. Namun demikian, gol tunggal yang dicetak Ole Rumeny, menit 24, sudah cukup menjaga asa kita untuk tetap bisa lolos ke putaran-4, kualifikasi Grup C Asia menuju Piala Dunia 2026 di Amerika, Kanada dan Meksiko.

Gol tunggal itu berkat kerjasama apik Marselino dan Ole. Bola datang yang dilesakkan mantan pemain Persebaya itu, dijejalkan ke gawang oleh Ole. Terasa indah sekali gol itu. Ole yang diharapkan bisa menjadi pemecah kebuntuan, berhasil menhawabnya.

Main dengan pola yang berbeda, trio, Jay Idzes, Rizky Ridho dan Justin Hubner, ditambah Kevin Diks, terbukti sangat kokoh di garis pertahanan. Di tengah dan depan, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Marselino Ferdinan, Calvin Verdonk dan Ole terbukti juga berfungsi dengan baik. Bahwa hasil akhir tetap satu gol, ini juga bukti bahwa Patrick Kluivert, Alex Pastoor dan Danny Landzaat, bukan rombongan tukang sulap.

Mereka membutuhkan waktu yang cukup untuk dapat menciptakan pola terbaik. Proses harus mereka lewati dengan waktu yang cukup dan nilai kebersamaan yang juga cukup. Bahan yang kita miliki saat ini, mudah-mudahan sudah tepat.

Hingga pertengahan babak pertama, kini mampu menampilkan kombinasi tekanan yang luar biasa. Bahkan di babak kedua, sedikitnya ada dua peluang mutlak yang sejatinya bisa menambah gol, melayang terlalu tinggi.

Pertama Marselino yang dalam posisi bebas murni, meski agak sedikit dari mulut gawang Bahrain, bolanya terbang tinggi. Padahal kiper Bahrain, Ebrahim Lutfalla, sudah mati langkah. Begitu juga Reijnders yang masuk menggantikan Marselino, mutlak lagi, bolanya pun tak kalah tinggi dari Marselino.

Di awali truepass Kambuaya, adik dari Tijjani Reijnders yang gagal dinaturalisasi karena lebih memilih Belanda, berhadapan dengan gawang kosong. Jarak tembak yang hanya empat meteran itu, gagal menambah gol.

Saya melihat the best player dalam laga itu, ada empat pemain. Ini bukan saya memgabaikan yang lain, tetapi melihat betapa jibaku yang dilakukan keempatnya luar biasa. Jay, Ridho, catatan bek Persija ini menyelamatkan gawang Paes, dua kali, Verdonk dan Ole yang dalam dua laganya mampu mencetak dua gol.

Disadari Atau Tidak

Namun demikian, ada kelemahan fundamental, disadari atau tidak, faktor cuaca yang berbeda antara di Eropa dan Indonesia, menjadi penghambat. Sekali lagi, semuanya membutuhkan proses agar bisa dilalui dengan maksimal.

Dulu, mantan Ketua Umum PSSI, Mauli Saelan dalam wawancara khusus dengan saya, untuk Tabloid BOLA, menegaskan: “Kekuatan fisik pemain kita tidak lebih dari 30 menit,” katanya.

Ucapan mantan kiper nasional asal PSM Makassar itu, terbukti. Tidak hanya itu, saya yang sudah ‘bersama’ sepakbola nasional sejak Desember, 1979, mencatat juga. Dalam setiap turnamen, keampuhan tim kita hanya pada laga pertama, selebihnya, fisik menurun total dan kita gagal.

Konon penyebab utamanya adalah gizi, nutrisi dan pola makan. Maklum, rata-rata pemain kita berasal dari keluarga kelas menengah-menengah dan menengah-bawah. Pola makannya, ya AMK (Asal Makan Kenyang). Saya tidak ingin memperdalam karena saya bukan akhli gizi, tapi itulah fakta yang ada.

Lalu, bagaimana dengan pemain-pemain kita yang sekarang? Pola makan mereka jelas berbeda, tapi, mengapa, khususnya saat laga melawan Bahrain, fisik mereka terlihat kendor? Ya itu tadi, proses belum mereka jalani dengan utuh.

Saya melihat, khususnya mereka yang baru bergabung, belum dapat menyesuaikan kondisi fisik dan cuaca. Itu sebabnya, jam bertanding mereka menjelang lawan China Juni mendatang, mutlak dibutuhkan. Bahkan jika perlu main pada siang atau sore hari. Persoalannya, apakah klub-klub mereka memberikan izin? Nah, itu persoalan yang lain lagi.

Apa pun juga, selepas laga melawan Bahrain, kita tenangkan segalanya. Dengan tambahan 3 poin menjadi 9, posisi kita tetap di urutan-4 dan asa kita tetap terjaga. Hasil imbang 0-0 Arab Saudi saat dijamu Jepang, membuat posisi ketiga, aman di tangan mereka yang telah mengumpulkan 10 poin.

Bravo sepakbola Indonesia….

M.Nigara

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *