Wamen UMKM Lepas Ekspor 22 Produk UMKM ke Filipina

JAKARTA, jurnal-ina.com – Wakil Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza secara simbolis melepas ekspor 22 produk UMKM ke Filipina. Ini merupakan hasil dari aktualisasi program Capacity Building pada 2024 melalui platform KAMPUS UKM dengan pendekatan ekosistem dan rantai pasok global.

“Hari ini, kita menyaksikan pelepasan ekspor perdana produk dari 22 UMKM ke Filipina mencakup produk makanan, fesyen dan kerajinan dengan total nilai transaksi sebesar Rp961 juta,” ujar Wamen Helvi di Smesco, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Sementara itu Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana, mengatakan pengiriman ekspor perdana ini tidak terlepas dari dukungan kolaboratif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk pembiayaan.

“Rencana kontainer akan diberangkatkan pada 22 Februari 2025, dengan menempuh perjalanan selama 12 hari ke Filipina. Adapun dukungan pembiayaan pengiriman difasilitasi oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia,” kata Temmy.

Rangkaian kegiatan pada platform KAMPUS UKM berfokus pada peningkatan kompetensi dan kapasitas para pengusaha UMKM, dalam hal standardisasi dan sertifikasi bagi produk UMKM dengan tagline Go Standar, Go Digital, Go Ekspor.

Adapun untuk kegiatan pada KAMPUS UKM disetiap jenjang programnya, meliputi webinar, bimtek, asistensi dan sertifikasi, kertas kerja dan studi kasus. Semuanya selalu dilakukan kurasi pada awal kegiatan guna mendorong komitmen dan keseriusan pengusaha UKM mengikuti program.

Onsite Business Matching

Standarisasi terhadap proses produksi dan digitalisasi produk dilakukan mempenetrasi pasar serta menyiapkan produk memasuki pasar global (ekspor). Hal itu juga didukung dengan upaya mempertemukan pengusaha UKM terpilih dengan calon pembeli (buyer) melalui program Onsite Business Matching (OBM).

Onsite Business Matching pada 2024 dilaksanakan sebanyak 2 kali, tahap pertama dilaksanakan pada September 2024 dan tahap kedua dilaksanakan pada Desember 2024.

OBM tahap pertama diikuti oleh 34 peserta UMKM dengan 9 buyer yang berasal dari Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Afrika Selatan, Jerman dan Arab Saudi. Sedangkan OBM tahap kedua diikuti 30 peserta UMKM dengan 12 buyer berasal dari Malaysia, Thailand, Filipina, Australia, Hong Kong dan Uni Emirat Arab.

Hasil kegiatan OBM tersebut telah dibukukan dalam bentuk Sales Contract (SC) pada OBM tahap pertama senilai USD41.800 dengan jumlah 29 Sales Contract dan OBM tahap kedua senilai USD570.360 dengan jumlah 24 Sales Contract. Sehingga total transaksi pada OBM tahun 2024 senilai USD612.160 atau senilai lebih Rp9,79 miliar.

Erwin Tambunan

Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza (paling kiri) memandangi truk yang membawa ekspor 22 produk UMKM ke Filipina. Foto: Humas KemenUMKM.

Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *