KAIRO, jurnal-ina.com – Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengatakan rencana rekonstruksi Gaza sedang disusun dengan koordinasi bersama Palestina dan Arab serta dukungan internasional.
Abdelatty menyampaikan pernyataan tersebut pada Minggu (16/2/2025) waktu setempat pada pertemuan di Kairo dengan delegasi Kongres AS yang dipimpin Wakil Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR, Darrell Issa.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan Abdelatty menguraikan upaya intensif Mesir untuk mengembangkan rencana komprehensif dan multi-tahap untuk pemulihan awal dan rekonstruksi di Gaza, guna memastikan warga Palestina tetap berada di tanah mereka.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berulang kali menyerukan pengambilalihan Gaza dan pemukiman kembali penduduknya untuk membangun apa yang dia sebut sebagai “Riviera Timur Tengah.”
Gagasan tersebut ditolak oleh dunia Arab dan banyak negara lain yang menyatakan itu sama saja dengan pembersihan etnis.
Abdelatty menegaskan bahwa visi Mesir untuk rekonstruksi Gaza sedang dirancang dengan koordinasi bersama Otoritas Palestina, negara-negara Arab dan Islam serta komunitas internasional yang lebih luas.
Dirinya juga menekankan perlunya ada “horizon politik” untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan memutus siklus kekerasan yang berulang.
Dukungan Mesir
Dia menegaskan kembali dukungan Mesir terhadap pembentukan negara Palestina yang bersatu, mencakup Tepi Barat dan Gaza, berdasarkan solusi dua negara.
Israel menduduki wilayah Palestina, Suriah dan Lebanon selama beberapa dekade, menolak untuk mundur atau mengakui negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya dalam batas pra-1967.
Abdelatty menegaskan harapan Mesir bahwa AS akan terus memainkan peran kunci untuk melaksanakan semua tahap perjanjian gencatan senjata Gaza dan memastikan semua pihak memenuhi komitmen mereka.
Dia juga menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza yang berkelanjutan dan dipercepat, mengingat kondisi kemanusiaan yang sangat buruk di wilayah kantong tersebut.
NAS
Reruntuhan gedung-gedung di Jalur Gaza akibat 15 bulan serbuan Israel. Foto: Ant.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com