JAKARTA, jurnal-ina.com – Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan perlu transformasi gerakan organisasi dari pendekatan politik menuju orientasi kewirausahaan, termasuk bagi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
“Gerakan orientasi oragnisasi tidak lagi cukup hanya berbasis pendekatan politik semata, KAHMI dan organisasi serupa harus mulai menggeser fokusnya pada gerakan kewirausahaan,” kata Menteri UMKM Maman Abdurrahman di Asian Islamic Fashion and Art (AIFA) di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).
Menurutnya, paradigma gerakan Himpunan Mahasis Islam (HMI) dan KAHMI harus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Hal tersebut sejalan dengan program strategis Kementerian UMKM untuk meningkatkan rasio kewirausahaan menuju Indonesia sebagai negara maju.
“Saya mengajak seluruh alumni HMI untuk mulai beralih pada gerakan kewirausahaan sebagai bagian dari upaya besar ini,” pintanya.
Menteri menjelaskan langkah-langkah konkret telah dilakukan Kementerian UMKM untuk mendukung pengembangan UMKM. Dia menyoroti pentingnya perluasan akses pembiayaan dengan mendekatkan akses dan menyederhanakan proses. Selain itu, peningkatan kapasitas usaha juga menjadi salah satu prioritas utama, termasuk melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan.
Menteri UMKM juga menyoroti pentingnya pembukaan akses pasar. “Tantangan persaingan terbesar yang dihadapi produk UMKM lokal adalah produk impor terutama dari Tiongkok yang dikenal memiliki harga lebih murah karena mereka memiliki kapasitas produksi yang besar,” lanjut Maman.
Sistem Konsolidasi
Menghadapi tantangan ini, Kementerian UMKM telah memperkenalkan konsep Holding UMKM, satu sistem konsolidasi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing.
“Holding UMKM memungkinkan kita untuk menurunkan biaya produksi secara signifikan. Jika satu UMKM memproduksi sendiri, biaya per produknya mungkin tinggi. Namun, dengan sistem holding, biaya itu dapat ditekan, sehingga produk UMKM kita mampu bersaing,” ujarnya.
Pada acara tersebut juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bertema “Supporting Halal and Green Economy in the International Fashion Industry” antara Kementerian UMKM, yang diwakili Deputi Bidang Kewirausahaan Siti Azizah, dengan KAHMI. Melalui MoU ini, diharapkan anggota KAHMI dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan para anggotanya.
Di akhir acara pembukaan AIFA, Maman menerima Achievement Award bertajuk Insan Cita Award atas dedikasi dan kontribusinya dalam pembangunan Indonesia, khususnya mendukung pengembangan UMKM.
Mulia Ginting – Erwin Tambunan
Fashion Show di Asian Islamic Fashion and Art (AIFA) di Jakarta, diarahkan menuju penciptaan gerakan kewirausahaan. Foto: Humas KemenUMKM.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com