BOGOTA, jurnal-ina.com – Lebih dari 80 orang kehilangan nyawa, 20 orang terluka dan ribuan lainnya mengungsi selama bentrokan antar kelompok di Catatumbo, Kolombia. Bentrokan itu melibatkan kelompok gerilya Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan kelompok sempalan dari FARC.
“Hari ini, kita menghadapi situasi yang tragis. Lebih 80 orang telah tewas, lebih 20 terluka dan banyak dari mereka harus diungsikan dari wilayah itu lewat udara,” kata Gubernur Norte de Santander, William Villamizar, pada Minggu waktu setempat (19/1/1015).
Tentara Kolombia dilaporkan melakukan serangan udara di La Gabarra, Tibu, untuk menyelamatkan seorang tokoh masyarakat dan keluarganya yang diburu anggota ELN. Para pengungsi yang menyelamatkan diri dari bentrokan telah tiba di Cucuta di perbatasan Kolombia dengan Venezuela.
Pihak berwenang mendirikan tempat penampungan sementara bagi pengungsi di tengah situasi keamanan yang memburuk. Truk-truk pembawa makanan, perlengkapan medis dan barang lainnya dikerahkan ke kota-kota, termasuk Cucuta, Ocana dan Tibu di Norte de Santander, wilayah di Catatumbo.
Sejumlah pengungsi bahkan melintasi hutan di perbatasan untuk memasuki Venezuela. Sekolah-sekolah di Catatumbo telah ditutup sementara demi keselamatan siswa.
Membuka Jalur Kemanusiaan
Gubernur Villamizar meminta kelompok-kelompok yang bertikai untuk membuka “jalur kemanusiaan” agar penduduk bisa keluar dari wilayah itu.
Bentrokan terjadi di Catatumbo, wilayah yang secara historis menjadi basis bagi kelompok-kelompok bersenjata yang memperebutkan wilayah, ladang koka dan jalur perdagangan narkoba.
Negosiasi dengan ELN menjadi kebijakan prioritas Presiden Gustavo Petro untuk berdialog secara simultan dengan semua kelompok bersenjata. Namun, pembicaraan itu buntu sejak Mei dan gencatan senjata sebelumnya berakhir pada 3 Agustus.
Sejak itu, ELN terlibat dalam banyak serangan, termasuk ke pangkalan militer di Puerto Jordan, Arauca, pada 17 September yang menewaskan dua tentara dan melukai 26 lainnya.
DOT
Polisi dan pertahanan sipil Kolombia menurunkan bantuan kemanusiaan untuk warga yang mengungsi akibat bentrokan. Foto: NM.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com