JAKARTA, jurnal-ina.com – Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) serta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) jalin kolaborasi penguatan serta edukasi HAM di lingkungan pendidikan naungan NU seperti pesantren, sekolah, hingga perguruan tinggi.
“Sebagai usaha bersama antara PBNU dengan Kementerian HAM untuk melakukan penyadaran tentang HAM di berbagai aspek, termasuk di pesantren, di sekolah-sekolah,” ujar Ketua PBNU Ahmad Suaedy di Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Pernyataan Suaedy disampaikan usai pertemuan antara Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Menteri HAM Natalius Pigai di Kantor PBNU, Jakarta. Suaedy mengatakan kerjasama ini akan memperkuat yang telah dilakukan PBNU mengenai penguatan kesadaran soal hak asasi manusia.
Nantinya, kerjasama ini tidak hanya menyasar edukasi di lembaga pendidikan, termasuk penguatan kesadaran HAM di dunia industri. “Nah ini sudah menjadi pekerjaan PBNU, tetapi bagaimana supaya bersama-sama memperkuat itu. Termasuk usaha tadi, soal industri dan lain-lain yang diusulkan,” kata dia.
“Supaya Menjadi Pelatih”
PBNU juga diajak Natalius Pigai untuk ikut terlibat program Training of Trainers (ToT) penguatan kesadaran nilai-nilai HAM yang menjadi program Kementerian HAM. “Beliau kan punya program peningkatan, ada ToT, ada pelatihan gitu maksudnya. Jadi beliau minta agar ada dari NU yang ikut TOT supaya menjadi pelatih,” ujarnya.
Menurut Suaedy, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menyambut baik kolaborasi antara PBNU dan Kemen HAM. PBNU akan mendukung upaya pemerintah dalam upaya penguatan HAM. “Ketua Umum sangat bahagia dengan kerjasama itu, terutama program-program yang mainstreaming mendapat sambutan yang baik,” tutur dia.
Enda Suranta