SENTUL, jurnal-ina.com – Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengajak Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel) untuk terlibat dalam upaya transformasi koperasi di Indonesia agar semakin maju dan berkembang. Kisel menjadi salah satu role model pengembangan koperasi yang sukses menjalankan bisnisnya berkat kemampuannya bertransformasi berbasis teknologi.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan transformasi koperasi yang dilakukan Kisel dinilai berhasil sehingga mengantarkan Kisel masuk dalam daftar 100 koperasi besar di dunia. Praktek baik yang dilakukan Kisel ini perlu untuk direplikasi ke koperasi – koperasi lain di Indonesia agar semakin banyak koperasi di Indonesia yang tumbuh membesar di masa mendatang.
“Saya harap Kisel bisa jadi mitra atau partner Kementerian Koperasi untuk mendorong upaya digitalisasi dan transformasi koperasi di mana kita tahu Kisel unggul. Kalau ini bisa disinergikan dengan Kisel maka koperasi – koperasi seperti Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) akan jadi besar seperti Kisel,” kata Wamenkop Ferry Juliantono saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Kisel di Sentul, Bogor, Senin (25/11/2024).
Wamenkop menilai potensi yang dimiliki Inkud seperti aset tanah dan gedung bangunan ditaksir mencapai Rp2 triliunan. Di sisi lain Kemenkop juga sedang fokus untuk melakukan rehabilitasi Inkud-Inkud di berbagai wilayah di Indonesia untuk bisa lebih tertata dengan baik, terutama dalam rangka mensukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dengan potensi aset yang dimiliki Inkud tersebut, Wamenkop menilai bahwa Kisel bisa melakukan integrasi sistem pengelolaan koperasi sehingga beberapa agenda pemerintah khususnya program MBG berjalan dengan lancar dan baik.
“Saat ini jumlah gudang yang dimiliki Inkud itu lebih dari 1.000, kalau potensi ini digabungkan dan di-leverage secara lebih baik dengan kemampuan yang dimiliki Kisel, maka ini akan menjadikan warehouse atau gudang terintegrasi terbesar yang dapat kita miliki,” papar Ferry.
Wamenkop percaya dengan integrasi dan kemampuan transformasi bisnis usaha koperasi yang dilakukan Kisel dan ditambah dengan sinergi bersama Inkud, maka peringkat Kisel dalam jajaran koperasi besar dunia akan semakin membaik. Dia berharap peringkat Koperasi Kisel dapat masuk jajaran 50 besar koperasi dunia. Hal ini dimungkinkan karena aset berjalan Koperasi Kisel saat ini mencapai sekitar Rp1,3 triliun.
“Kalau itu disinergikan (Inkud) dan dibantu oleh Kisel, saya kira peringkat Kisel akan naik lagi dalam jajaran koperasi terbesar dunia. Kami di Kementerian Koperasi akan mendukung penuh setiap kegiatan usaha Kisel untuk terus berkembang,” tambah Wamenkop.
Ferry juga mengapresiasi keberhasilan Kisel menjalankan konsep merger koperasi sehingga bisnisnya semakin membesar hingga saat ini. Menurutnya tidak banyak koperasi di Indonesia yang mampu melakukan merger dengan baik di tengah berbagai tantangan dalam pengembangan koperasi.
“Terhadap Terobosan”
“Saya lihat Kisel ini sesudah merintis konsep amalgamasi atau merger, sesuatu yang relatif jarang dilakukan koperasi di Indonesia. Oleh sebab itu saya sangat mengapresiasi terhadap terobosan yang sudah dilakukan Kisel,” lanjut Wamenkop.
Dia berharap Kisel dapat membantu Kementerian Koperasi untuk membangun satu sistem keuangan terintegrasi dengan berbasis teknologi. Saat ini Kemenkop telah memiliki satuan kerja berupa Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM yang berwenang memberikan dukungan modal kerja bagi koperasi. Dengan melakukan kerjasama yang baik antara Koperasi Kisel dan LPDB, WamenKop berharap nantinya akan muncul “Bank Digital” yang khusus untuk mendukung pengembangan koperasi di Indonesia.
“Usulan ini saya harap bisa dibahas dalam RAT Kisel hari ini, saya minta Kisel dapat membantu kami untuk membuat langkah bersama mengintegrasikan sistem keuangan khususnya bagi koperasi,” sambunng Wamenkop.
Ketua Dewan Pengawas Koperasi Kisel M. Hasbi Hasibuan menjelaskan bahwa proses merger dari koperasi-koperasi karyawan PT Telkomsel di daerah-daerah yang mulai terbentuk pada 28 tahun lalu didasari pada komitmen untuk terus memberikan manfaat lebih bagi anggotanya. Dia bersyukur perjalanan transformasi usaha koperasi itu kini telah membuahkan hasil sehingga anggota koperasi semakin sejahtera.
“Kisel dibentuk bermula dari kesadaran para senior kami untuk melakukan penyatuan agar bisa memberikan manfaat yang lebih bagi bangsa, terutama dari para anggota kami,” terang Hasbi.
Saat ini Koperasi telah memiliki empat anak usaha yang menjalankan berbagai unit bisnis mulai dari jaringan telekomunikasi hingga event organizer. Dia berharap melalui dukungan berbagai pihak terutama dari pemerintah dan anggota koperasi, Kisel terus bertumbuh dan dapat memaksimalkan peluang usaha yang ada khususnya di sektor – sektor produktif.
“Demi mewujudkan sustainable bisnis, Kisel tentunya melakukan pelebaran – pelebaran (usaha). Saat ini kami sedang melakukan kerjasama dengan beberapa induk koperasi, kalau tidak akhir tahun ini atau awal tahun depan kita sudah bisa berproduksi,” tutur Hasbi.
Erwin Tambunan
Wamenkop Ferry Juliantono memukul gong membuka Rapat Anggota Tahunan Koperasi Kisel di Sentul, Bogor, Senin (25/11/2024). Foto: Humas KemenKop.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com