PALEMBANG, jurnal-ina.com – Setelah sukses menggelar program Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro Berbasis Kompetensi Dan Uji Sertifikasi di Bidang Barista Kopi di Pasuruan Jawa Timur, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melanjutkan program yang sama di Kota Palembang.
Bedanya segmen pengembangan SDM yang difokuskan dalam pelatihan berbasis kompetensi (PBK) kali ini di bidang roasting kopi. Kegiatan pelatihan ini juga sebagai bagian dari rangkaian peringatan Puncak Hari UMKM Nasional yang digelar di Palembang pada 5-8 September 2024.
Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Bagus Rachman mengatakan bahwa pengembangan kompetensi dari pelaku usaha mikro khususnya yang bergerak di bidang usaha kopi sangat penting dilakukan mengingat potensi bisnis kopi/kedai kopi di Indonesia sangat besar.
Sebagai Ibu Kota Sumatera Selatan, kota Palembang banyak dikunjungi wisatawan, baik wisnus maupun wisman. Salah satu meeting point para wisatawan yang digemari adalah coffee shop/corner. Untuk itu, para pelaku bisnis kopi (downstream) akan sangat tergantung kepada para pelaku usaha roastery yang mengolah biji kopi menjadi siap untuk digiling dan dinikmati pecinta kopi.
Kunci kualitas kopi memang tergantung dari biji kopi (upper stream) yang perlu mendapat pendampingan dari sisi budidaya. Namun demikian, teknik roasting biji kopi ternyata bisa memberikan nilai tambah bagi kualitas kopi yang siap diminum.
Untuk itulah kegiatan PBK atau sering disebut sebagai Vocational Training bagi para Roaster sangat dibutuhkan, karena dengan adanya upskilling, para pelaku bisnis roastery akan memiliki kemampuan lebih dalam meningkatkan grade biji kopi menjadi lebih punya nilai jual tinggi. “Saya sudah membuktikan dengan mencoba minum kopi jenis robusta dari hasil roasting para peserta PBK, rasanya menjadi jauh lebih nikmat,” kata Bagus Rachman dalam keterangan resminya, Senin (9/9/2024).
Mencapai 794.800 Ton
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, Indonesia menjadi salah satu negara penghasil komoditas kopi terbesar di dunia yang mencapai 794.800 ton dengan luas perkebunan kopi mencapai 1,29 juta hektar. Dari sisi tingkat konsumsi, Indonesia berada di urutan ke lima dunia sehingga hal ini menjadi alasan utama mengapa banyak pelaku usaha yang mendirikan kedai kopi/caffee.
“Menjamurnya kedai kopi/caffee di Palembang menjadi peluang usaha bagi masyarakat terutama sebagai prosesor atau roastery. Usaha ini memiliki hubungan langsung kepada kedai kopi untuk menyuplai biji kopi,” ulas Bagus.
Bagus menambahkan bahwa PBK ini merupakan pelatihan berorientasi praktis yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan perilaku sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. Pada sesi akhir pelatihan para peserta akan dilakukan uji sertifikasi kompetensi.
“Dengan kegiatan ini diharapkan akan tumbuh-berkembangnya SDM UMKM yang dapat menggali potensi usaha dan menggerakkan ekonomi di wilayah Kota Palembang,” pungkasnya.
Erwin Tambunan
Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Bagus Rachman memperhatikan proses roasting kopi seusai Vocational Training bagi para Roaster. Foto: KemenKopUKM.
Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com