BUDAPEST, jurnal-ina.com – Memasuki babak ke-8 Olimpiade Catur Hongaria 2024, tim putri Indonesia kembali melumpuhkan lawan mereka Lebanon dengan kedudukan 3,5 , 0,5, sementara tim putra harus mengakui keuggulan Uruguay juga dengan angka 3,5-0,5 di Budapest, Hongaria.
Pemain papan 4 putri menjadi partai yang pertama selesai. Clementia Adeline (1.550) semula sempat unggul dari Remy Al Asmar (1.661), namun pemilihan tema serangan yang kurang tepat menyebabkan lawan dapat melakukan counter attack. sehingga berakhir seimbang dan keduanya sepakat remis
Evi Yuliana (1.912) yang berada di papan 2 berhasil melumpuhkan Skye Attieh (1.675). Dengan kemenangan ini, membuatnya berhasil memenuhi pencapaian poin untuk meraih gelar Woman Fide Master (WFM). Saat ini Evi sudah meraih 6,5 poin dari 8 babak, sedangkan untuk meraih gelar WFM hanya perlu 6 poin dari 9 babak.
“Kemenangan Evi di babak 8 ini menunjukkan kemampuan taktis dan kalkulasi yang lebih matang dari lawannya. Setelah terjadi pergulatan di sayap menteri dan sayap raja lawannya, setelah itu Skye kalah perwira. Karena ancaman dan tekanan dari Evi, Dia pun menyerah,” ujar Lisa Lumongdong, kapten tim putri menjelaskan.
Kemenangan Indonesia lainnya dipetik dari Evi Lindiawati (1.940) yang berhasil mengalahkan Sally Hamadeh (1.557). Pemain papan 1 Indonesia ini awalnya bermain sangat hati-hati sehingga sempat mengalami krisis waktu. Namun akhirnya Dia mampu menggunguli Sally yang tidak menyangka atas ancaman beruntun dari Evi.
Angel Ruth Nugroho (1.939) yang berada di papan 2, menghadapi Nadia Fawaz (1.747) menjadi pemain yang menang paling akhir. Namun Angel tidak mengalami kesulitan karena sudah mengantongi keunggulan 2 bidak.
Di bagian putra , Andrean dan rekan-rekannya berjuang keras menghadapi tim Uruguay yang menurunkan 2 pemain GM dan 2 pemain IM-nya.
Semua pemain bertarung sengit di semua papan hingga menjelang permainan tengah berakhir, hanya di papan 4 CM Fabian Glen Mariano (2.121) yang unggul satu bidak dari IM Bernardo Roselli Mailhe (2.362) dalam permainan akhir Kuda vs Gajah.
Resmis Disepakati
Fabian memiliki 3 bidak sedang lawannya 2 bidak. Sayangnya semua bidak berada di sayap yang sama, yaitu sayap menteri sehingga pihak yang bertahan mudah memaksakan remis, akhirnya remis pun disepakati. Namun partai ini menjadi satu-satunya yang mampu menyumbangkan angka untuk tim Indonesia, meskipun hanya setengah poin.
Tiga partai lainnya di papan 1 hingga 3, semua berakhir dengan kemenangan Uruguay. FM Andrean Susilodinata (2.393) kalah dari GM Georg Meier (2.591), FM Satria Duta Cahaya (2.219) juga harus mengakui kehebatan GM Andres Rodriques Vila (2.417), dan Zacky Dhia Ulhaq (2.203) juga kalah dari FM Facundo Vazquez (2.388).
Namun di tim putra ini ada partai yang paling seru, yaitu pertarungan di meja 2. Duta yang kalah posisi terpaksa mengorbankan Gajah untuk mghancurkan sayap raja lawan. Namun GM Andres mampu bertahan dengan solid menangkis semua ancaman yang dilancarkan Duta. Kedua pemain sempat mempromosikan bidaknya. Namun upaya Duta melancarkan skak abadi dengan menterinya buntu pada langkah ke 75. Duta pun menyerah.
“Tetapi perjuangan kerasnya sangat dihargai oleh kapten tim Uruguay, Daniel Rivera yang menyalami Duta begitu pertandingan selama 5 jam itu selesai. Dia juga menyalami saya sambil mengacungkan jempolnya berkali-kali sambil menunjuk-nunjuk Duta,” ujar kapten tim putra Indonesia, Kristianus Liem.
Dengan hasil babak ke 8 ini, tim putri Indonesia selanjutkan akan ditantang Korea Selatan, sementara tim putra akan menghadapi Palestina di babak 9.
AYRP – Urry Kartopati
Regu catur putri Indonesia yang mengandaskan Lebanon didampingi Kapten Tim Lisa Lumongdong (paling kanan). Foto: Stev Bonhage.
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idm.com