Kemenparekraf Stimulasi Pengayaan Paket Wisata Minat Khusus Kapal Pesiar

NUSA DUA, jurnal-ina.com – Pemerintah akan memperkuat pengembangan wisata minat khusus kapal pesiar (cruise) melalui sejumlah relaksasi kebijakan serta pengayaan paket-paket wisata yang dapat menarik lebih banyak minat wisatawan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S. Uno mengatakan wisata minat khusus kapal pesiar memiliki potensi yang sangat luar biasa. “Peminatnya cukup tinggi dan pangsa pasarnya yang teridentifikasi adalah silver market atau market usia lansia,” kata Menparekraf Sandiaga di The St. Regis Bali Resort, Nusa Dua, Bali.

Dia mengikuti “Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Optimalisasi Aktivitas Bisnis Kapal Asing di NIPA Transshipment Anchorage Area (NTAA) dan Benoa Cruise Terminal” yang dipimpin MenkoMarves Luhut Binsar Panjaitan, Kamis (16/5/2024).

Apalagi karena Indonesia memiliki destinasi wisata bahari yang banyak dan beragam. Saat ini banyak perusahaan cruise besar telah membuat paket wisata cruise ke Indonesia. Wisatawan silver market ini merupakan wisatawan berkualitas karena rata-rata jumlah pengeluaran sangat tinggi dengan masa tinggal yang lebih lama.

Karenanya pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf bersama seluruh kementerian/lembaga berkolaborasi untuk menghadirkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan wisata minat khusus kapal pesiar.

“Langkah-langkah yang telah disepakati adalah kita akan memperkuatnya dengan membuat paket wisata. Kita akan mempersiapkan alternatif paket wisata yang sesuai dengan kebutuhan dari preferensi wisatawan silver market ini,” ujar Menparekraf.

Adapun beberapa destinasi yang menjadi favorit di antaranya seperti Bintan, Batam, Labuan Bajo, Sorong, dan Maluku dengan hub yang ada di Tanjung Benoa.

“Nanti juga akan ada relaksasi peraturan di pelabuhan dan dispensasi cabotage yang lebih banyak dalam konsep pilot project, sehingga akan ada kemudahan sistem perizinan yang terintegrasi,” tegas Sandiaga.

Nantinya juga akan dilakukan workshop juga kajian-kajian untuk mengukur dampak atau spending dari wisatawan kapal pesiar ini yang diharapkan dapat mencapai angka di atas USD1.000 sampai USD2.000 per pax. “Kita akan evaluasi dampak ekonomi dari wisata kapal pesiar ini dengan koordinasi lebih erat lagi bersama Kementerian Perhubungan dan kementerian lain juga dengan industri,” ujar Sandiaga.

Penambahan Penerbangan

Menparekraf Sandiaga mengatakan, pada rapat juga dibahas mengenai upaya penambahan penerbangan dengan membuka peluang perusahaan-perusahaan asing dan dalam negeri untuk menumbang jumlah pesawat dan rute-rute baru.

“Dan sudah banyak peminatnya baik yang existing maupun yang perusahaan patungan dengan pengusaha-pengusaha domestik,” jelas Sandiaga sembari berharap dorongan ini dapat berjalan di periode waktu dua hingga tiga bulan ke depan.

“Juga nanti akan ada kebijakan baru untuk bahan bakar pesawat ini bisa lebih berdaya saing dengan beberapa kebijakan-kebijakan deregulasi. Jadi tiket murah bisa terwujud dan kita prediksi mudah-mudahan bisa di pertengahan tahun ini,” harapnya.

Namo Fitzgerald

Menparekraf ketika “Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Optimalisasi Aktivitas Bisnis Kapal Asing di NIPA Transshipment Anchorage Area (NTAA) dan Benoa Cruise Terminal” The St. Regis Bali Resort, Nusa Dua, Bali (16/5/2024). Foto: Humas.

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *