Direktur Utama PT LIB Puas Hasil Uji Coba VAR

banner 468x60

SOLO, jurnal-ina.com – Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus mengaku puas dengan /2024pelaksanaan trial atau uji coba VAR (Video Assistant Referee) dalam pertandingan final Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-20 2023/2024, Persita Tangerang U-20 VS Persis Solo U-20 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (7/3).

Dalam penerapan VAR ini, PT LIB bekerja sama dengan Hawkeye, yang telah terstandardisasi FIFA. Total ada delapan kamera tambahan yang dipasang untuk memaksimalkan penggunaan teknologi tersebut.

Jumlah perangkat pertandingan yang sebelumnya hanya empat, yakni wasit tengah, dua asisten wasit (hakim garis) serta ofisial keempat atau fourth official, kini bertambah dengan satu wasit VAR dan dua asisten wasit VAR.

Pada laga Persita U-20 kontra Persis U-20, VAR sempat membatalkan keputusan wasit Thoriq Alkatiri yang sempat menunjuk titik putih untuk Pendekar Cisadane. Momen itu terjadi saat Surya Dharma dianggap melakukan pelanggaran terhadap Kaka Reda di kotak penalti.

Namun, setelah Thoriq mengecek keputusannya melalui VAR, diputuskan tidak ada pelanggaran dalam momen tersebut, sehingga penalti batal diberikan.

“Kalau melihat ekshibisi atau trial hari ini, puas. Apalagi mulai tadi persiapan kebetulan saya juga ada bersama-sama tim baik dari hawkeye termasuk juga dari FIFA, ya hari ini bisa dibilang langkah pertama dalam proses penerapan VAR ini sukses.”

“Ada momen yang bisa diambil, kemudian ada pelajaran yang bisa diambil. Yang awalnya dinyatakan penalti, setelah melihat VAR ternyata tidak penalti dan kemudian dianulir. Itu artinya manfaat dari VAR itu nyata dan berhasil,” kata Ferry Paulus saat ditemui di Stadion Manahan, Solo.

Sementara itu, Thoriq Alkatiri selaku wasit tengah yang bertugas di laga Persita kontra Persis mengaku sempat merasakan ketegangan di 10 sampai 15 menit pertama. Sebab, ada beberapa teknis dan protokol VAR yang harus dipatuhi.

“Ketika ada offside harus dibiarkan dulu sampai penyerangan itu selesai. Atau kalau ada foul dibiarkan dulu. Nanti selesai penyerangan, baru ditiup foul. Adaptasinya gitu,” ujar Thoriq.

Alasan Kuat

Terkait keputusannya membatalkan penalti untuk Persita setelah melakukan VAR check, Thoriq punya alasan kuat. Saya lihat pemain itu jatuh dulu sebelum ditekel. Ada tekel, tapi dia jatuh dulu sebelum kena kaki. Jadi saya cancel penaltinya,” ungkap Thoriq.

Bagi Thoriq, diterapkannya VAR di sepak bola Indonesia menjadi sebuah angin segar untuk para pengadil di atas lapangan. Dengan adanya VAR, perdebatan saat wasit melakukan kesalahan menjadi bisa lebih diminimalisir.

“Pasti. Apalagi buktinya jelas. Di kamera ada. Semua live TV. Penonton bisa menerima. Hal maklum ketika keputusan dibuat, lalu dicek VAR, bisa berubah. Bisa juga tetap. Tergantung penilaian wasit itu,” ulas wasit asal Purwakarta tersebut.

Bagi pelatih Persita U-20, Ilham Jaya Kesuma, adanya trial penerapan VAR ini merupakan sebuah langkah maju. Sebagai pihak yang gagal mendapatkan penalti karena dibatalkan VAR, Ilham mengaku legawa.

“Menyikapi penalti tadi, dari kemarin sudah dibahas (soal VAR) apapun hasilnya, itulah yang akan diberikan wasit, kami harus terima, dan juga VAR membantu kinerja wasit di dalam lapangan, kami sepakat dengan anak-anak, apapun hasilnya, penalti atau tidak kami akan terima.”

“ini sesuatu kebanggaan buat kami, pertama kali di Indonesia VAR, ada sisi baik, yang saya cermati sebagai pelaku sepak bola ya bagus, ketika ada wasit ada kesalahan, pemain ada diving, perpanjangan waktu lebih banyak sesuai VAR, ada dua VAR yang saya lihat di pertandingan tadi, pertama pelanggaran, kedua penalti, bagi saya bagus untuk pesepakbola Indonesia,” tegas Ilham.

Anto

Wasit Thoriq Alkatiri memonitoring kondisi riil pertandingan melalui monitor Video Assistant Referee. Foto: Humas.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *