Ratusan warga Palestina di Gaza juga dibunuh pasukan Israel setiap harinya, katanya dalam rilis tersebut. Abu Rudeinah menekankan bahwa kejahatan apa pun yang dilakukan Israel, maka “rakyat kami akan tetap teguh di tanah air dan tidak akan pergi dan sama seperti halnya rakyat kami di Gaza yang juga teguh dan menggagalkan rencana pengusiran”.
“Rakyat kami (di Tepi Barat) akan tetap bertahan di tanah airnya dan akan melanjutkan perjuangannya sampai berdirinya negara Palestina yang merdeka, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.”
Menghentikan Agresi
Abu Rudeinah meminta Amerika Serikat agar memerintahkan pemerintah pendudukan Israel menghentikan agresi menyeluruh terhadap rakyat Palestina di mana pun mereka berada.
Jubir mempertanyakan posisi pemerintah AS tentang hak Israel untuk membela diri, mengatakan: “Apakah pemboman Kota Jenin beserta kamp mereka dengan rudal dan pembunuhan ratusan warga kami, termasuk anak-anak dan perempuan, termasuk bagian dari pertahanan diri, atau apakah itu agresi brutal, genosida, pembunuhan dan pengusiran?”
Kemudian, Abu Rudeinah juga menyerukan agar KTT Negara Islam dan Arab mendatang mengambil keputusan yang sepadan dengan skala agresi Israel terhadap rakyat Palestina dan skala kejahatan mereka terhadap rakyat Palestina.
Namo Fitzgerald
Warga Palestina membawa barang milik mereka saat meninggalkan rumah ketika tentara Israel melakukan invasi darat di Jalur Gaza Utara, Palestina. Foto: Ant.
Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com