MenKopUKM: Produk Unggulan Daerah Harus Jadi Bagian Rantai Pasok Industri Global

banner 468x60

INDRAMAYU, jurnal-ina.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki tekankan pentingnya setiap daerah mengembangkan produk unggulan hingga mampu menjadi bagian dari rantai pasok industri regional dan global.

“Jangan sekadar memproduksi untuk konsumsi lokal,” kata MenKopUKM pada pembukaan Kirab Kebangsaan dan Bazaar UMKM dalam rangka Haul Habib Umar bin Thoha bin Yahya, di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (8/9/2023).

Untuk itu, Menteri mengajak kepala daerah agar terus membenahi ekosistem usahanya, mulai kemudahan akses pembiayaan, standardisasi produk, teknologi modern, hingga akses pasar. “Kita sudah menjadi bagian dari rantai pasok pangan dunia dan salah satu pusat pangan di Indonesia adalah Indramayu,” ujar MenKopUKM.

Selain komoditas beras, MenKopUKM juga melihat ada potensi besar lainnya di Indramayu yang bisa dikembangkan. “Ada Mangga Gedong Gincu yang ternyata sangat disukai masyarakat di Jepang,” papar Teten Masduki.

Selain itu, ada juga potensi rumput laut yang sangat besar untuk dikembangkan, di samping tambak udang dan ikan. “Rumput laut bisa kita kembangkan menjadi produk unggulan untuk menyuplai industri makanan dan farmasi, termasuk untuk pakan ternak,” lanjut MenKopUKM.

Untuk itu, Teten mengingatkan agar rumput laut tidak dijual sebagai bahan baku, melainkan harus menjadi produk olahan setengah jadi atau jadi. “Banyak riset menyebutkan bahwa rumput laut baik untuk substitusi tepung terigu, pengganti bahan serat untuk pakaian, hingga pengganti plastik,” ulas dia.

Indramayu juga merupakan sentra ikan, baik budidaya maupun tangkap. Bahkan, di Indramayu sudah ada pelaku usaha yang memiliki teknologi hidrolisat protein ikan. “Ini potensi yang juga bisa kita kembangkan,” ucap Teten.

Menurut MenKopUKM, strategi besar dalam industrialisasi nasional tidak hanya melibatkan investor asing dan usaha besar saja, melainkan juga koperasi dan UMKM. “Karena, perkembangan dunia saat ini sedang menuju ke arah ekonomi keberlanjutan.”

Perempuan Berdikari

Bupati Indramayu Hj Nina Agustina memaparkan program-program unggulan yang sudah digulirkan untuk pengembangan usaha mikro dan kecil di Indramayu. Di antaranya, program Perempuan Berdikari (Peri), yaitu satu program yang menyasar perempuan purna-pekerja migran.

“Mereka sudah diberi pelatihan kewirausahaan dan berjalan selama dua tahun lebih,” terang Nina.

Tercatat pada periode 2021-2022 ada lebih dari 1.300 orang dari 67 desa di Indramayu yang telah mendapat pelatihan tersebut. “Pada 2023 ini, kami sudah memberikan pelatihan kewirausahaan di 32 desa dengan jumlah peserta mencapai 640 orang,” tegas Bupati Indramayu.

Di samping itu, kata Nina, Pemkab Indramayu juga telah banyak memberikan kemudahan berusaha, seperti perizinan hingga pelatihan digital marketing. “Tujuannya, untuk memperluas jaringan pemasaran produk UMKM asal Indramayu,” Nina memaparkan.

Tak hanya itu, Pemkab Indramayu juga sudah menjalin kemitraan dengan pusat-pusat perbelanjaan modern dan toko-toko untuk memperkuat pemasaran produk UMKM.

Untuk akses permodalan, Nina juga menyebutkan ada program kredit untuk warung kecil atau Program Krucil. “Kami memberikan kredit untuk usaha kecil dan warung-warung secara berkelompok, tanpa agunan, dan tanpa bunga,” aku Nina.

Melalui program Krucil itu, dia berharap dapat mengurangi beban para pelaku usaha mikro dan kecil di Indramayu. Tercatat, sudah ada 1.661 pelaku usaha yang menikmati dengan total kredit mencapai Rp7 miliar.

“Ada kegiatan bazar UMKM yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini, saya meyakini dapat meningkatkan pengembangan usaha dan produknya, agar mampu bersaing di tingkat nasional bahkan global,” tutur Bupati.

Mulia Ginting – Erwin Tambunan

Teten Masduki juga memberi santunan pada Kirab Kebangsaan dan Bazaar UMKM dalam rangka Haul Habib Umar bin Thoha bin Yahya. Foto: KemenKopUKM.

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *