JAKARTA, jurnal-ina.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi penyelenggaraan ASEAN Weekend Market yang diinisiasi ASEAN Business Advisory Council (ABAC)-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang disebutnya bentuk kontribusi nyata membuka peluang bagi UMKM untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas, khususnya di kawasan ASEAN.
“Saya rasa acara ini sangat penting untuk mempromosikan produk UMKM di ASEAN,” ucap MenKopUKM pada Pembukaan ASEAN Weekend Market di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Menteri menambahkan, ASEAN memiliki potensi pasar yang besar dengan populasi 679 juta jiwa. Maka perlu bagi ASEAN untuk meningkatkan daya saing demi kepentingan pertumbuhan ekonomi domestik dan kawasan.
“Oleh sebab itu, sesuai dengan tema keketuaan ASEAN Indonesia, yaitu Epicentrum of Growth, ASEAN harus bersatu, menguatkan kolaborasi dan berpihak pada produk lokal dan regional. Agar ASEAN menjadi pusat produksi dunia di mana produknya dapat mendominasi secara global,” kata Teten Masduki.
Menurutnya, saat ini ASEAN perlu memperkuat ekosistem digital bagi UMKM mulai dari peningkatan literasi digital, equal playing field dalam e-commerce, tidak adanya praktik predatory pricing, sampai dengan menghadirkan akses keuangan yang mudah berbasiskan rekam data transaksi untuk credit scoring.
Teten menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) telah jadi tuan rumah ASEAN Inclusive Business (IB) Summit pada 23-25 Agustus 2023 di Nusa Dua, Bali. Terdapat beberapa usulan terkait komitmen para pemimpin ASEAN untuk membangun Komunitas Ekonomi ASEAN yang kuat, inklusif dan terintegrasi dengan ekonomi global.
“Salah satu usulannya adalah Indonesia sebagai ASEAN IB Center yang dipusatkan di Smesco Indonesia,” katanya.
Dia menilai keketuan Indonesia di ASEAN, dapat jadi momentum bagi pelaku koperasi dan UMKM agar beradaptasi dengan isu-isu strategis yang diangkat seperti transformasi digital UMKM. Serta model bisnis yang mengadopsi transisi produksi ke arah ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan pemanfaatan energi terbarukan.
“Upaya Bersama”
“Selain itu, kesempatan ini bisa dijadikan sebagai upaya bersama mendorong UMKM memperluas akses pasar dan masuk ke rantai pasok global khususnya di Kawasan ASEAN,” ujarnya.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan acara ini tidak seperti eksebisi UMKM lainnya. Berbagai pelaku UMKM di ASEAN tergabung dalam acara ini mulai dari fesyen, kerajinan tangan, kuliner dan lainnya.
“Acara ini memperlihatkan keunikan dan keberagaman kultur di ASEAN. UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia dan bahkan mungkin di beberapa negara ASEAN lain. Acara ini merupakan momentum untuk menghargai kerjakeras UMKM guna menjadi usaha yang sukses,” Arsjad menjelaskan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pemberdayaan Perempuan Tri Hanurita menambahkan acara ini tidak hanya menyatukan pelaku UMKM di ASEAN tapi menjadi showcase kekayaan Asia.
“Kami ingin tingkatkan exposure dan jangkauan pasar. Singapura, Malaysia, Kamboja, Filipina dan Myanmar tergabung dalam acara dan ini merupakan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memperluas pasarnya,” tutur Tri Hanurita.
“Acara ini juga ajang menghubungkan pelaku UMKM di ASEAN. Lalu promosi budaya dan kreativitas lokal juga dapat menjadi wadah untuk mempromosikan budaya di tingkat lokal dan internasional. Harapan kami acara ini penuh manfaat dan produktif bagi UMKM di ASEAN untuk memperluas usaha, meningkatkan pendapatan, memperluas pasar, hingga menembus pasar global,” tegasnya.
Mulia Ginting – Erwin Tambunan
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menerima kain tenun di ASEAN Weekend Market di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta. Foto: MenKopUKM.
