Essential Skill for English Language Teaching (ELT) Training
MEDAN, jurnal-ina.com – Salah satu kelemahan siswa Indonesia menguasai bahasa Inggris adalah kurangnya penekanan pada penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menyebabkan siswa kurang optimal berbahasa Inggris.
Di sini terlihat bahwa peran guru sangat penting untuk merangsang siswa guna dapat menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi. Untuk meningkatkan peran dan kompetensi guru bahasa Inggris tersebut, Universitas Sumatera Utara melalui Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM USU) bekerjasama dengan Universiti Malaya (UM), Malaysia melaksanakan program Abdimas Internasional berjudul Pelatihan Essential Skill for English Language Teaching (ELT) bagi Guru Bahasa Inggris SMA/SMK di Kota Medan.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan staf pengajar dari Fakultas Ilmu Budaya USU dan Faculty of Languages & Linguistics Universiti Malaya yang diketuai oleh Prof. Dr. Rudy Sofyan, S.S., M.Hum dengan anggota: 1). Prof. Dr. Dra. T. Thyrhaya Zein, M.A (USU); 2). Dr. Chew Shin Yi (UM); 3). Dra. Junita Setiana Ginting, M.Si (USU).
Pengajaran bahasa Inggris berbeda dengan pengajaran mata pelajaran lainnya. Guru dituntut memiliki seperangkat keterampilan (essential skills) untuk menggunakan bahasa Inggris ketika mengajar. Peningkatan keterampilan mengajar juga dibutuhkan agar guru dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar online yang cukup banyak tersedia.
Dr. Chew Shin Yi dari English Language Department, Faculty of Languages and Linguistics Universiti Malaya memaparkan cara dan teknik yang dapat dilakukan oleh para guru saat mengajar bahasa Inggris mengunakan teknologi dan sumber belajar online.
Prof. Dr. Rudy Sofyan, S.S., M.Hum menjelaskan bahwa dalam pengajaran para guru harus menggunakan pendekatan yang baik dan memberikan umpan balik yang positif (positive feedback) kepada siswa. Dengan demikian siswa lebih berani menggunakan bahasa Inggris ketika berkomunikasi. Pelatihan ini juga didukung oleh narasumber lain dari Universitas Sumatera Utara dan Universiti Malaya.
“Percaya Diri”
“Kami mendukung penuh upaya tim pengabdi memajukan proses belajar mengajar bahasa Inggris. Semoga siswa menjadi lebih berani dan percaya diri saat berkomunikasi bahasa Inggris,” ujar Bapak Gokman Sianturi S.Pd., M.Si, Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Medan yang juga menjadi mitra dalam program Abdimas Internasional ini.
Program pengabdian skema Abdimas Internasional ini berlangsung selama 6 bulan terhitung mulai dari perekrutan peserta (para guru) pada bulan Agustus 2023. Sebanyak 98 guru bahasa Inggris mendaftar pada kegiatan ini dan diseleksi dengan memilih 60 guru SMA/SMK yang tersebar di Kota Medan. Setelah 2 hari pelatihan luring, selanjutnya pelatihan dilakukan secara daring selama bulan Oktober 2023. Kegiatan akhir pelatihan dilaksanakan pada minggu ke-2 November 2023 berbentuk Workshop tentang penggunaan teknologi dan sumber belajar online untuk pengajaran Listening, Speaking, Reading dan Writing.
“I hope that teachers can explore and utilize technology for English Language teaching. Technology is just a tool; it requires teachers to use it strategically for the benefit of students and also our sanity,” kata Dr. Chew Shin Yi.
Program ini diharapkan dapat membawa manfaat yang besar meningkatkan kompetensi mengajar para guru bahasa Inggris SMA/SMK di Kota Medan. “Kami berterima kasih atas kerjasama dan keterlibatan Universiti Malaya pada program pengabdian ini,” pungkas Prof. Dr. Rudy Sofyan, S.S., M.Hum.
RG
Para peserta pelatihan Essential Skill for English Language Teaching. Foto: RG.
Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com