FUZHOU, jurnal-ina.com – Mengawali rangkaian agenda kunjungan kerja di Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin bertemu dengan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Fujian, Zhou Zuyi di Grand Ballroom C, Lt. 3, Crowne Plaza Fuzhou Riverside, Jumat pagi (15/9/2023).
Wapres menekankan tiga hal kunci sebagai upaya memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Provinsi Fujian. Adapun yang pertama, Wapres mendorong penguatan kerjasama perdagangan khususnya di sektor produk halal. “Provinsi Fujian adalah pintu masuk bagi produk Indonesia ke Tiongkok, termasuk melalui kerjasama Two Countries Twin Parks,” ujarnya.
Wapres pun mencontohkan, Kawasan Fuqing Yuanhong Internasional Food Industrial Park menjadi point of entry dan lokasi pengembangan perdagangan produk makanan dan minuman. Termasuk juga kerjasama perdagangan produk halal, khususnya makanan dan minuman, farmasi serta kosmetik halal.
“Terdapat potensi pasar yang besar di Indonesia dengan 230 juta penduduk muslim. Bahkan, di sektor fesyen muslim, Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia,” paparnya.
Selanjutnya, kunci penguatan kerjasama yang ditekankan Wapres adalah investasi. Dia mengharapkan Pemerintah Provinsi Fujian mendorong realisasi investasi pelaku bisnis Fujian, terutama di sektor penting Indonesia seperti investasi baterai kendaraan listrik perusahaan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) di sektor ekonomi hijau.
“Saya juga mendorong perusahaan Fujian untuk berinvestasi di tiga kawasan industri Indonesia yakni Batang, Semarang dan Bintan sebagai bagian dari Two Countries Twin Parks (TCTP). Di bidang perikanan, saya mengajak penguatan investasi penangkapan ikan dan industri pengolahan hasil laut,” imbuhnya.
Wapres menyebutkan bahwa kunci ketiga untuk memperkuat kerjasama Indonesia – Fujian adalah penguatan People-to-People Contacts. Hal ini berdasar hubungan kekerabatan yang telah lama terjalin antara Fujian dan Indonesia.
“Saya berharap Pemerintah Provinsi Fujian dapat mendorong kerj sama pendidikan dengan lebih banyak beasiswa bagi pelajar Indonesia ke Fujian dan kerjasama pendidikan vokasi sebagai pendukung investasi Tiongkok di Indonesia,” harapnya.
Terlebih, tutur Wapres, Fujian dengan Indonesia memiliki hubungan sejarah dan antar masyarakat. Menurutnya, mayoritas rakyat Tionghoa-Indonesia berasal dari Provinsi Fujian.
“Di Indonesia pun tidak asing mendengar kata-kata seperti ”bakpao”, ”capcay” yang berasal dari bahasa Hokkian,” ungkapnya.
Menyambut baik penekanan Wapres tersebut, Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Fujian Zhou Zuyi menyampaikan bahwa TCTP merupakan proyek yang sangat penting bagi Indonesia dan Tiongkok dan telah mendapat perhatian lebih dari kedua kepala negara. Melalui kesepakatan bersama ini, beberapa perusahaan Tiongkok telah melakukan investasi besar di Indonesia, bahkan ada yang nilainya mencapai USD21,4 miliar.
“Sementara kawasan industri di Indonesia berperan mempercepat pembangunan usahanya,” ulas Zhou Zuyi.
Membangun Proyek-Proyek Besar
Dia mengharapkan Indonesia dan Tiongkok akan terus membangun proyek-proyek besar yang berfokus pada beberapa sektor industri penting seperti pertanian, permesinan, elektronik dan pertambangan hijau.
“Pemerintah daerah Provinsi Fujian bersama Pemerintah Pusat juga telah bekerjasama untuk membangun mekanisme kerja yang sangat baik untuk mendorong instalasi infrastrukur yang akan membantu meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia dan Fujian,” imbuhnya.
Zhou Zuyi juga mengharapkan Indonesia dan Fujian dapat mengembangkan kerjasama di bidang kelautan dan perikanan. Dia mendorong terjadinya integrasi sektor perikanan kedua negara secara mendalam dengan memanfaatkan potensi ekonomi kelautan masing-masing.
“Kami akan secara aktif mendorong untuk mempermudah perizinan dan akses pasar bagi masuknya produk-produk Indonesia, seperti produk kelautan, buah-buahan tropis dan sarang burung walet,” janjinya.
Bulan depan, Fujian akan menyelenggarakan konferensi peralatan maritim dunia. Untuk itu, dia mengharapkan atensi perusahaan Indonesia untuk mengikuti konferensi tersebut dan menjajaki peluang kerjasama di bidang kapal dan peralatan lepas pantai.
Terkait penguatan People-to-People Contacts, Zhou Zuyi memastikan bahwa Fujian sangat mendukung program ini. Bahkan beberapa kota di Fujian telah melakukan kerjasama antarkota dengan kota-kota di Indonesia.
“Provinsi Fujian telah menjalin persahabatan yang baik dengan Provinsi Jawa Tengah selama dua puluh tahun. Selain itu kami juga sudah menjalin beberapa kota persahabatan dengan Semarang, Surabaya, Malang dan Palembang.”
Di bidang pendidikan, Zhou Zuyi juga menyepakati agar pertukaran pelajar Indonesia dan Fujian terus ditingkatkan melalui program sekolah dua arah di luar negeri.
“Kami sangat menyambut mahasiswa Indonesia untuk melakukan studi di Fujian. Sebaliknya kami harapkan mahasiswa Fujian juga dapat belajar di Indonesia. Dengan demikian kami bisa menjalankan kerja sama perguruan tinggi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, selain menjadi Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Fujian, Zhou Zuyi juga merupakan Sekretaris CPC Komite Provinsi Fujian. Pertemuan dengan Wapres kali ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya bertemu Wapres di Jakarta pada Selasa (9/5/2023).
FIA
Pembicaraan antara Wapres Ma’ruf Amin dengan Zhou Zuyi di Grand Ballroom C, Lt. 3, Crowne Plaza Fuzhou Riverside. Foto: Setwapres.