JAKARTA, jurnal-ina.com – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus memperkuat penyaluran dana bergulir bagi sektor riil mulai dari pertanian, perkebunan hingga perikanan.
Perkuatan ini seiring dengan program ketahanan pangan pemerintah dan juga tantangan global secara geopolitik maupun ekonomi yang berdampak pada energi dan pangan secara langsung. Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, pihaknya optimis kontribusi penyaluran dana bergulir sektor riil akan semakin meningkat.
“Ini seiring dengan penugasan dari Menteri Koperasi dan UKM yang menginginkan penyaluran dana bergulir lebih ditingkatkan kepada sektor riil. Dari yang awalnya hanya dua persen, akhir tahun 2023 ini diharapkan bisa mencapai 40 dari total penyaluran kami sebesar Rp1,8 triliun,” kata Supomo.
Ditambahkan, peningkatakan porsi pembiayaan pada sektor riil juga dilakukan LPDB-KUMKM secara bertahap melalui koperasi simpan pinjam yang memiliki anggota-anggota koperasi yang bergerak di sektor produktif. Kemudian, dilakukan penguatan ekosistem koperasi dari hulu hingga hilir termasuk kepastian akses pasar produk UMKM agar terserap pasar yang tepat dan bisa saling terhubung menjadi ekosistem yang kuat.
“Keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 lalu menjadikan pelajaran buat kami semua. Dan ke depan dengan tantangan ekonomi global juga kita harus kuat dan secara kompak bahu-membahu memberdayakan ekonomi dari bawah dan tumbuh bersama,” ujar Supomo.
Supomo melanjutkan, dari sisi target penyaluran dana bergulir kepada sektor riil bisa mencapai 30 dari total Rp1,8 triliun, akan tetapi pihaknya optimis akan mencapai 40%. Di sisi lain, LPDB-KUMKM juga terus mengintensifkan program Inkubator Wirausaha guna memperkuat dan mendorong tenant koperasi dan UMKM untuk terus berkembang.
“Support Koperasinya”
“Sehingga pertumbuhannya semakin cepat. Sudah banyak contohnya yang berhasil seperti di Kopontren Al Ittifaq Bandung, kemudian Bali kita juga support koperasinya,” tambah Supomo.
Menurut Supomo, dengan tantangan global yang terjadi saat ini, mau tidak mau ketahanan pangan dan kemandirian sektor pangan di Indonesia harus benar-benar diperkuat. “Segala lini daya yang ada di sendi-sendi pemerintah bisa kami dorong dan berdayakan,” tandas Supomo.
Tercatat, secara akumulasi dari 2006 hingga akhir Juli 2023 berhasil menyalurkan pinjaman/pembiayaan dengan total penyaluran sebesar Rp16,83 triliun kepada 3.259 mitra. Pinjaman/pembiayaan tersebut disalurkan melalui dua pola penyaluran, yakni pola konvensional sebesar Rp12,14 triliun kepada 2.632 mitra dan pola syariah Rp4,69 triliun kepada 647 mitra.
Sedangkan untuk penyaluran dana bergulir di tahun 2023, hingga Juli 2023 tercatat mencapai Rp1 triliun kepada 129 mitra koperasi. Untuk penyaluran melalui pola konvensional sebesar Rp656,24 miliar kepada 85 mitra dan penyaluran melalui pola syariah Rp350,16 miliar kepada 44 mitra.
Erwin Tambunan
“Segala lini daya yang ada di sendi-sendi pemerintah bisa kami dorong dan berdayakan,” tandas Supomo. Foto: Humas.