Kunjungi METI, MenKopUKM Dorong Penguatan Kerjasama UMKM Indonesia-Jepang

banner 468x60

TOKYO, jurnal-ina.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menemui Wakil Menteri Parlemen Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang Nagamine Makoto untuk memperkuat kerjasama kedua negara di bidang UMKM dan koperasi.

MenKopUKM Teten Masduki mengatakan, Jepang adalah salah satu mitra utama dan strategis bagi Indonesia. “Kerjasama Indonesia dan Jepang di bidang koperasi dan UMKM sudah berlangsung cukup lama sejak tahun 1978. Kami berharap kerjasama ini dapat ditingkatkan dan memberikan manfaat lebih kepada kedua negara,” kata MenKopUKM di Tokyo, Jepang, Rabu (2/8/2023).

Dalam prioritas kebijakan Indonesia, kata Teten Masduki, Presiden Jokowi menetapkan kebijakan substitusi impor melalui afirmasi 40% belanja barang dan jasa Pemerintah dan BUMN untuk produk UMKM. Serta kemudahan pembiayaan UMKM dengan meningkatkan rasio kredit perbankan untuk UMKM dari sekitar 21% saat ini menjadi 30% pada 2024.

“Kami juga melanjutkan hilirisasi komoditas unggulan oleh UMKM. Seperti rumput laut, perikanan (termasuk udang, kepiting dan sidat), natural ingradient, bio farmaka, buah-buahan, bambu, kelapa, kelapa sawit dan peningkatan nilai tambah bagi komiditas unggulan tersebut,” katanya.

Selain itu, mengembangkan start-up dan melakukan digitalisasi UMKM. Terakhir, peningkatan kemitraan dan akses pasar UMKM masuk ke dalam rantai pasok global.

Untuk itu, bersama dengan METI, Teten berharap dukungan METI agar inisiatif kerjasama yang telah dijajaki selama di Jepang, termasuk bersama IFC, Small and Medium Enterprise-Organization for Small & Medium Enterprises and Regional Innovation, Japan (SMRJ), Pemerintah Kota Gamagori dan sejumlah industri di Jepang dapat ditindaklanjuti bersama.

“Sehingga terwujud kerjasama konkrit yang menguntung para pelaku UMKM di Indonesia dan Jepang,” terang Menteri.

Diketahui, sejak di Jepang MenKopUKM bersama jajarannya, sudah melakukan sejumlah pertemuan yang sangat relevan dengan perkembangan dan prioritas pemerintah di Indonesia.

Di antaranya, pertemuan dengan Japan Financial Corporation (JFC), di mana JFC dan KemenkopUKM akan membentuk tim teknis membahas skema pembiayaan gabungan Indonesia dan Jepang untuk pengembangan kemitraan UMKM di sektor perikanan dan pertanian. “Termasuk pertukaran informasi guna mendukung kemudahan akses pembiayaan bagi pelaku UMKM,” sebut MenKopUKM.

“Terus Diperluas”

Kemudian bersama SMRJ, saat ini tengah berlangsung CEO Business Matching antara 44 UKM Indonesia dengan 118 Pelaku Usaha Jepang. “Kita sepakati agar tahun depan terus ditingkatkan jumlah UMKM-nya. Dapat dilakukan di Indonesia dan sektor-sektornya terus diperluas,” lanjutnya.

Selanjutnya dengan Marusen Suisan yang merupakan importir udang dari Tarakan, Indonesia. Pada Agustus ini, rencananya akan dilakukan pertemuan di Indonesia dan menjajaki perluasan kemitraan dengan pembudidaya udang di Indonesia.

Lalu bersama Nagasaka Unagi Farm, KemenKopUKM sepakat melakukan penguatan SDM melalui pengiriman tenaga terampil untuk magang dan pengembangan budidaya sidat.

Selain itu, pertemuan dengan Wali Kota Gamagori, juga dilakukan pengembangan sister city sekaligus penguatan sektor UMKM di kedua kota. Setelah pertemuan tersebut, pihak MenKopUKM bersama jajaran juga akan bertemu Tokyo SME Center dan perusahaan pengolahan rumput laut.

Kolaborasi Smesco

Pada pertemuan dengan Tokyo SME Center, MenKopUKM mengatakan, memiliki Smesco sebagai lembaga pemasaran koperasi dan UKM Indonesia. Bahkan Indonesia juga sudah menandatangani perjanjian kerjasama dengan SMRJ.

Indonesia saat ini sedang melakukan hilirisasi produk tambang, Indonesia tidak akan mengirim raw material. Kemudian kebijakan substitusi impor untuk pengadaan barang pemerintah, 40% APBN untuk membeli produk lokal. Dengan lokal konten 100% untuk perusahaan besar.

“Kami mengajak SME Jepang untuk join venture dengan UKM Indonesia. Kerjasama dengan Tokyo SME dan Smesco. Indonesia ranking enam start-up di dunia. Penting untuk dikerjasamakan dengan start-up di jepang,” urai MenKopUKM.

Turut mendampingi, Direktur Bisnis dan Pemasaran LLP-KUKM atau Smesco Wientor Rah Mada dan mengatakan, Smesco sebagai lembaga di bawah KemenKopUKM, mendukung segala proses yang dilakukan ke depannya. Karena saat ini SME Support Jepang pun sudah memiliki desk di Indonesia.

“Kita bisa bekerjasama transfer teknologi dan pengetahuan untuk SME. Seperti adanya SME Support Center, mampu membantu UKM lokal Jepang. Misalnya apakah ada tren tertentu untuk bersama-sama mengejar pasar internasional,” tanya Wientor.

Mulia Ginting – Erwin Tambunan

MenKopUKM Teten Masduki menemui Wakil Menteri Parlemen Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) Jepang Nagamine Makoto didampingi stafnya. Foto: KemenKopUKM.

Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *