JAKARTA, jurnal-ina.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya transformasi usaha kecil dan menengah untuk go public atau melantai di bursa saham agar mampu naik ke level usaha menengah dan besar.
KemenKopUKM bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan setidaknya 10 perusahaan UMKM melakukan listing di bursa saham, melalui inkubasi yang sedang dikerjasamakan.
“Sampai saat ini baru ada 2 UMKM yang listing dari target 10 perusahaan, saya harap ini perbaikan struktur ekonomi. Supaya pelaku usaha menengah bisa naik kelas menjadi usaha besar,” ujar MenKopUKM saat menghadiri Seremoni Pencatatan Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Teten Masduki mengatakan, struktur ekonomi nasional saat ini masih didominasi usaha mikro informal hingga 96%, oleh karena itu perlu diperbanyak jumlah pelaku usaha di level menengah dan besar.
Pihaknya juga mengapresiasi PT. Platinum Wahab Nusantara yang menaungi brand Teguk, atas keberhasilannya mencatatkan saham di BEI. Menurutnya, bidang makanan dan minuman atau Food and Beverage (FnB) memiliki peluang market yang cukup luas dan terbukti mendapat respons yang cukup bagus saat go public.
Memperhatikan perkembangan Saham di Bursa Efek Indonesia
“Hari ini Teguk sudah masuk bursa saham dan respons market-nya luar biasa. Semoga ini menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lain, serta ke depan kami akan menjemput bola dengan melakukan inkubasi pada pelaku UMKM agar siap untuk listing di lantai bursa,” kata Teten.
Menteri menambahkan, penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance bagi perusahaan yang go public penting sebagai proses untuk menjaga kesinambungan perusahaan dalam jangka panjang.
“Keberadaan perusahaan Teguk di pasar saham akan meningkatkan transparansi, kredibilitas, memperkuat kepercayaan investor dan memberi akses kepada mayarakat luas untuk berpartisipasi keberhasilan perusahaan,” katanya.
Direktur Utama PT Platinum Wahab Nusantara Maulana Hakim mengajak pelaku UMKM di Indonesia, khususnya pelaku usaha muda untuk berani go public. Karena melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) akan membuka peluang yang besar untuk naik kelas ke skala usaha lebih tinggi.
“IPO ini dapat membuka manfaat seluas-seluasnya bagi semua stakeholder dan mendorong pelaku UMKM lain, khususnya yang bergerak di bidang FnB untuk lebih maju lagi,” ucap Maulana.
Mulia Ginting – Erwin Tambunan
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki foto bersama usai Seremoni Pencatatan Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: KemenKopUKM.
Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com