JAKARTA, jurnal-ina.com – Sebanyak lima kelompok start-up asal Taiwan di bidang teknologi smart city, digital games, pangan dan agritech, Environmental, Social, and Governance (ESG) serta e-commerce, menyambangi Smesco dalam rangka membangun ekosistem bersama bagi pelaku UMKM Indonesia bidang teknologi.
Kegiatan ini juga menjadi upaya peningkatan hubungan perdagangan dan investasi bagi pengusaha muda, sekaligus menjadi agenda kerjasama bilateral melalui penyelenggaraan program pertukaran ilmu dan teknologi antara kedua negara dalam Taiwan-Indonesia (TW-ID) Start-Up Exchange Program 2023.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada mengatakan, kehadiran start-up dari Taiwan yang dimotori oleh anak-anak muda telah membuka level bisnis baru bagi UMKM kedua negara.
“Kehadiran teknologi yang diciptakan start-up Taiwan, nantinya harus dikembangkan bersama UMKM Indonesia jika start-up asal Taiwan memperluas jaringan rantai pasok di Indonesia,” kata Wientor di Jakarta, Jumat (21/7/2023).
Hal itu juga sejalan dengan program pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) yang menargetkan 30 juta UMKM masuk ekosistem digital pada 2024, di mana saat ini sebanyak 22 juta UMKM telah onboarding per Maret 2023.
Di sisi lain, CEO Indonesia Prima, Diah Yusuf, menambahkan penandatangan nota kesepahaman antara Indonesia Prima, Raintree Innovation dan Start-up Terrace Kaohsiung telah dilakukan pada 10 Mei 2023. Hal ini menjadi langkah awal untuk kerjasama penyelenggaraan TW-ID Start-up Exchange Program 2023 dan menjadi peluang tersendiri bagi Indonesia Prima sebagai mitra strategis dan entitas pembangun kemitraan yang berjejaring bisnis global.
“Dikirim ke Taiwan”
”Dalam waktu dekat akan dilaksanakan seleksi bagi start-up Indonesia, di mana bagi start-up Indonesia yang berhasil lolos seleksi akan dikirim ke Taiwan sebagai delegasi pada Agustus-September,” ujar Diah.
Lebih lanjut, Diah Yusuf menekankan kerjasama Indonesia dan Taiwan ini tujuan besarnya adalah untuk merambah pasar Asean, dengan teknologi yang dibawa start-up Taiwan dan meningkatkan kapasitas start-up Indonesia agar bisa menghasilkan sesuatu yang besar. Sekaligus bersatu menguatkan dan menyatukan potensi kekuatan melalui kerjasama dengan bangsa-bangsa lain.
Software Engineer Start-up ChoozMo Jason King mengungkapkan, kedatangannya ke Indonesia untuk memperkenalkan layanan yang dibuat untuk membantu UMKM membuat konten promosi berbasis Statistical Analysis System (SAS). Melalui produk yang diberi nama AI Spokes Person itu dimungkinkan untuk dihasilkan video, teks, suara dan grafis dengan menggunakan program excel. Kemudian konten tersebut diekstrak menggunakan program ZIP. Kemudian konten yang dihasilkan dengan mudah ditayangkan di media sosial.
Mulia Ginting – Erwin Tambunan
Wientor Rah Mada mengatakan, kehadiran start-up dari Taiwan yang dimotori anak-anak muda telah membuka level bisnis baru bagi UMKM kedua negara. Foto: KemenKopUKM.