BANGKOK, jurnal-ina.com – Ganda Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana tumbangkan unggulan pertama Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) dengan rubber game 24-26, 21-11 dan 21-17 serta lolos ke perempatfinal Thailan Open 2023, Kamis (1/6/2023).
Fikri/Bagas tidak diunggulkan pada turnamen berhadiah total USD420.000 dan berlevel BWF Super 500 ini. Namun mengejutkan karena menggulingkan lawannya yang selama ini bermain cepat dan taktis disetiap laga.
Selanjutnya Bagas/Fikri yang juga dipanggil Bakri ini akan bertemu Lu Ching Yao/Yang Po Han asal China Taipei yang mengalahkan rekan senegara serta diunggulkan pada peringkat ketujuh, Lee Yang/Wang Chi Lin 21-19, 21-18.
“Di game pertama kami cukup tertekan di awal, tapi menjelang akhir kami coba fokus, berusaha lepas dari tekanan lawan dan berhasil mengejar. Sayang di poin setting kami malah kurang tenang,U tutur Fikri kepada Tim Media dan Humas PP PBSI.
Selengkapnya Muhammad Shohibul Fikri menjelaskan: Di game kedua berbalik kami diuntungkan dan kami terus menekan mereka. Cari poin dengan mengontrol permainan.
Di tiga pertemuan sebelumnya kami selalu kalah, itu menjadi pelajaran buat kami bagaimana untuk menang dari mereka. Hari ini kami bisa menerapkan strategi yang benar, sesuai instruksi pelatih dengan main bola panjang-panjang.
Kami senang bisa ke perempatfinal, semoga besok menang lagi.
Siti Fadia bermain netting untuk mengimbangi permainan lawan.
Bagas Maulana: Di game pertama kami agak kaget dan kewalahan karena sisi lapangan lawan menang anginnya sangat terasa, sementara kami posisinya kalah angin. Itu membuat mereka enak sekali menyerang.
Di game ketiga terlihat mereka sudah kurang yakin, percaya dirinya turun dengan mati-mati sendiri. Sebenarnya sudah terlihat dari game kedua. Ini menjadi kesempatan buat kami untuk memaksimalkan, kami tidak boleh lengah
Sedangkan ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kalah dari pasangan Jepang, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi dengan skor 21-12, 21-13 dan gagal ke babak perempatfinal.
Apriyani Rahayu: Hari ini kami main melawan diri sendiri dan tidak bisa keluar dari tekanan itu dan pada akhirnya kami tidak bisa mengeluarkan performa dengan baik. Mainnya bingung mau bagaimana. Ini yang harus kami pelajari satu sama lain.
Pola permainan lawan pun sangat siap, mereka percaya diri dan tidak takut ketika kehilangan poin. Kami sudah mengerti sebenarnya apa yang harus dilakukan tapi memang belum jalan kami untuk menang hari ini.
Siti Fadia Silva Ramadhanti: Kami terlalu menggebu-gebu ingin menang tapi malah kurang tenang dan terburu-buru. Keinginan itu malah jadi tidak bisa dikontrol.
Anto – Enda Suranta
Bagas dengan tangkas menerima kok lawan yang menghunjan dengan keras. Foto: Humas.
Artikel ini suddah terbit di govnews-idn.com