Christian ke Perempatfinal Malaysia Master 2023, Sayang Tidak Diikuti Anthony Ginting

banner 468x60

KUALA LUMPUR, jurnal-ina.com – Tunggal putra Indonesia Christian Adinata ke perempat final Malaysia Master 2023, sayang jejaknya tidak diikuti Anthony Sinisuka Ginting kalah atas Weng Yong Yang (China) di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.

Christiang menang dari Magnus Johannesen asal Swedia 21-16, 21-14. Pemain nasional yang lolos dari babak kualifikasi tertsebut akan bertemu Kidambi Srikanth (India) yang menang dari Kunlavut Vitidsarn (Thailand) unggulan ke-8 dengan angka identik 21-19, 21-19.

Read More
banner 300x250

Namun sayang Anthony Sinisuka tidak berhasil mengikuti jejak rekaanya Christian Adunata. Ginting kalah dua game 14-21 dan 16-21. Usai pertarungan Christian dan Anthony mengemukakan kepada Tim Media dan Humas PP PBSI.

Christian Adinata: Pertama Puji Tuhan mengucap syukur bisa ada sampai hari ini, bisa masuk perempatfinal pertama di level Super 500. Perasaannya pasti senang banget tapi prosesnya ini tidak mudah, dari awal tahun sampai sekarang melewati banyak turnamen.

Mungkin ini hasil yang saya tabur sejak lama. Sejauh ini hasil memang cukup baik untuk saya tapi saya masih mau melaju lebih jauh lagi.

Ginting bermain taktis, namun gagal menang.

Di pertemuan terakhir saya kalah karena tempo permainan saya terlalu lambat dan kurang berani untuk menyerang. Tadi saya masuk lapangan sudah dengan strategi saya yang menyerang. Jadinya saya bisa mengontrol lawan lebih banyak.

Untuk laga besok saya mau lihat dulu siapa lawannya (antara Kunlavut Vitidsarn (Thailand) vs Kidambi Srikanth (India)), lalu akan ada evaluasi dari pelatih dan mau tanya senior-senior mengenai calon lawan. Kita lihat besok di lapangan seperti apa, sekarang saya mau fokus pemulihan dulu.

Anthony Sinisuka Ginting: Weng Hong Yang lebih siap untuk main hari ini. Dia lebih tidak gampang mati sendiri sedangkan saya kebalikannya, beberapa kali coba buat bermain sabar tapi ada out-out sedikit tipis yang tentunya mempengaruhi kepercayaan diri saya.

Karena kondisi shuttlecock yang berat sebenarnya saya atau dia juga sama-sama tidak mudah untuk mendapatkan poin. Namun memang pengembalian-pengembalian saya banyak salah dan tanggung jadi dia lebih bisa menggunakan serangannya dengan baik.

Di game pertama saat tertinggal saya coba bawa dia ke pola permainan saya, tapi di akhir-akhir ada kesalahan sedikit. Di game kedua saya coba lagi tapi dia sudah lebih siap.

Mion Efendy

Christian seperti menari ketika mengembalikan kok dengan drive-nya. Foto: Humas.

Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *