MenKopUKM: Pondok Pesantren Berperan Penting Mengembangkan Ekonomi Masyarakat

banner 468x60

LAMONGAN, jurnal-ina.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan kehadiran pondok pesantren tidak hanya menjadi tempat untuk mengajarkan pendidikan agama Islam, tapi juga mendorong terbentuknya ekosistem perekonomian yang menyejahterakan masyarakat.

“Setelah toserba berkembang pesat dan menjadi supply chain UMKM sekitar, Pondok Pesantren Sunan Drajat meresmikan restoran yang dibanderol murah. Ini semoga menjadi ekosistem pengembangan UMKM sektor kuliner sekitar,” kata MenKopUKM saat Grand Opening Restoran Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur, Kamis (16/3/2023).

Read More
banner 300x250

Dia berkunjung ke Pondok Pesantren Sunan Drajat yang terletak di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dan melihat peran sebagai akselerator ekonomi setempat dilakukan dengan baik oleh pondok pesantren itu. Pondok pesantren yang memiliki luas lahan kurang lebih 104 hektar ini memiliki beberapa unit bisnis yang dijalankan seperti air mineral, garam, jamu, percetakan, mini market dan paling baru ialah restoran.

MenKopUKM mengatakan, ekosistem yang dibuat Pondok Pesantren Sunan Drajat membuktikan bahwa pesantren memiliki peranan penting pada pengembangan ekonomi masyarakat. Pondok Pesantren Sunan Drajat juga memiliki tugas pengembangan ekonomi masyarakat dan bisa menjadi role model bagi pesantren lain.

“Di sinilah peran penting pesantren bagi masyarakat,” ujar Teten Masduki.

Ponpes Sunan Drajat telah bersinergi dalam wadah Koperasi Serikat Bersama Pesantren (KSBP) yang tergabung 17 pondok pesantren di wilayah Jawa Timur dengan jumlah santri sebanyak 10.000. Hal ini tentu menjadi modal sosial yang sangat kuat untuk mendorong dan menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Kolaborasi pesantren yang memiliki produk unggulan masing-masing akan memiliki nilai ekonomi tinggi. Jejaring pesantren dan lingkungan sekitar pesantren adalah pasar yang luas. Kita optimistis model ini akan bisa tumbuh dan berkembang dan diharapkan menjadi kekuatan ekonomi umat,” urainya.

Instrumen Pembiayaan

Menteri melanjutkan, KemenKopUKM memiliki alternatif instrumen pembiayaan untuk koperasi, yakni melalui LPDB-KUMKM yang dapat disinergikan pada pengembangan eksosistem bisnis koperasi berbasis pesantren. Dikatakan bahwa LPDB-KUMKM dapat masuk mendukung dari sisi pembiayaan kepada koperasi menjalankan bisnisnya.

LPDB-KUMKM selama tahun 2021-2023 telah menyalurkan dana bergulir kepada KSBP sebesar Rp26,5 miliar untuk keperluan investasi dan modal kerja pengadaan barang.

Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf menuturkan bahwa Pondok Pesantren Sunan Drajat berperan penting dalam upaya membangkitkan ekonomi di Kabupaten Lamongan. “Pertumbuhan ekonomi Lamongan pada 2022 mencapai 5,56%. Ketika pandemi turun 2,35%. Tapi di 2022 sudah naik 5,56%. Ini bentuk kerjasama antara pemerintah kabupaten dan stakeholder salah satunya ponpes ini,” tutur Abdul Rouf.

Sementara itu, Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat Anas Al Hifni menambahkan bahwa Restoran Sunan Drajat mengusung tema semi tradisional dan modern.

“Transaksi di sini menggunakan kartu deposit atau e-wallet dengan melakukan top up uang untuk memesan makanan. Harga makanan mulai dari Rp10.000. Kami melayani masakan tradisional seperti soto lamongan, rajungan, sampai makanan Jepang. Semua bahan masakan di restoran berasal dari Pondok Pesantren Sunan Drajat. Jadi dari santri untuk santri,” beber Anas.

Menurutnya, beragam inovasi bisnis Pondok Pesantren Sunan Drajat akan terus dikembangkan ke depannya. Bahkan, dia berencana untuk membukan salon muslimah yang akan memudahkan para satriawati yang ingin memotong rambut.

Mulia Ginting – Erwin Tambunan

Teten Masduki meninjau salah satu fasilitas Pondok Pesantren Sunan Drajat di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Foto: KemenKopUKM.

Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *