MenKopUKM Paparkan 6 Kemudahan Tingkatkan Ekspor Produk UMKM

banner 468x60

MAKASSAR, jurnal-ina.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki memastikan pemerintah memberi berbagai macam kemudahan untuk mendukung upaya peningkatan ekspor produk UMKM, salah satunya terkait pembentukan ekosistem ekspor.

“Di dalam ekosistem ekspor ini mempertemukan aggregator dan pelaku UMKM ekspor yang didukung Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan BNI Xpora, termasuk business matching antara aggregator dengan UKM,” kata MenKopUKM Teten Masduki pada penutupan Xpora International Logistic & Trade Expo 2022, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/12/2022).

Read More
banner 300x250

Kedua, capacity building yang terkait pengembangan kapasitas dan kemampuan ekspor UMKM disertai dengan pendampingan dan fasilitasi standardisasi. “Begitu juga dengan sertifikasi ekspor produk UMKM seperti organic, HACCP, BRC, ISO, hingga pembentukan Rumah Produksi Bersama,” ujar MenKopUKM.

Ketiga, fasilitasi buyer mapping dan market intelligence untuk produk natural ingredients ke pasar Eropa. “Kami sudah bekerjasama dengan Swiss Import Promotion Program atau SIPPO. Kita akan kloning apa yang sudah dilakukan SIPPO,” ucapnya.

Keempat, kolaborasi perluasan pasar dengan Diaspora Indonesia yang menjadi aggregator. Di antaranya, Pasar Norwegia, kerjasama dengan Kadin dalam bentuk Indonesia Trading House di Swiss hingga kolaborasi antara KemenKopUKM, Kementerian Agama, Kementerian Perdagangan dan Kadin, untuk pemenuhan kebutuhan jemaah haji dan umroh.

Kelima, perluasan pasar melalui platform e-commerce seperti shopee, Lazada dan Amazon. Keenam, adanya katalog promosi digital UKM potensial ekspor melalui website https://smesta.kemenkopukm.go.id.

“Mengingat banyaknya jumlah UMKM dan tidak semua memiliki kapasitas SDM yang memadai untuk mengekspor produk, maka KemenkopUKM menekankan pengembangan agregator. UMKM yang berhasil mengekspor produk didorong untuk menjadi agregator agar membantu UKM lainnya untuk mengekspor barang,” lanjut menteri.

Ditambahkan, pemerintah menargetkan kenaikkan kontribusi ekspor UMKM nasional di kisaran 17% pada 2024. Target tersebut, tentu memerlukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak seperti yang saat ini dilakukan BNI Xpora dan Bea Cukai untuk mendorong kontribusi ekspor UMKM di Indonesia.

Teten Masduki di Xpora International Logistic & Trade Expo 2022

“Saya berharap Xpora International Logistic & Trade Expo 2022 menjadi model yang diterapkan di daerah lain dan memacu semangat UMKM untuk melakukan ekspor,” urai MenkopUKM.

Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas

Kepala Kanwil Bea Cukai Sulbagsel Nugroho Wahyu Widodo menyatakan, seluruh pelaku UKM jangan sibuk berkompetisi, tapi harus mulai berkolaborasi. “Karena, saat ini, kita menghadapi 3 hal yang harus segera kita pastikan. Yakni, kualitas produk harus bagus, kuantitas harus lebih banyak dan kontinuitas” tegas Nugroho. Untuk bisa memenuhi pasar internasional, tiga hal itu harus segera diwujudkan.

Nugroho pun mengajak para pelaku UKM yang menghadapi kendala atau masalah saat melakukan ekspor, datang ke Bea Cukai untuk dicarikan solusinya. “Karena, pemerintah harus menjadi solusi bagi UKM, khususnya yang ada di Sulsel,” lanjut Nugroho sembari mengemukaka hingga November 2022 terjadi peningkatan ekspor dari UKM lebih dari 50%.

Ke depan, Nugroho berharap kolaborasi antara Bea Cukai, Kementerian/Lembaga, Karantina, Imigrasi, Pelindo dan sebagainya, harus lebih ditingkatkan lagi. “Termasuk dengan perbankan, sebagai wadah pembiayaan ekspor.”

Sebelumnya, Kepala Kantor Pelayanan Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono menjelaskan, Xpora International Logistics and Trade Expo merupakan kolaborasi dan sinergi pemerintah dan BUMN, yakni Bea Cukai Makassar dan BNI 46 Wilayah 7 Makassar. Nama Xpora akronim dari Export Assistance Bea Cukai Makassar.

Xpora International Logistic and Trade Expo merupakan ekspo pertama yang menghadirkan seluruh unsur dalam kegiatan ekspor. Mulai dari instansi karantina perikanan, karantina pertanian, FTA Center Kementerian Perdagangan, Sertifikasi Halal Kementerian Agama, HAKI Kementerian Hukum dan HAM, serta tempat pembuatan paspor dari Ditjen Imigrasi. Kemudian, ada lembaga pembiayaan yakni BNI.

Adapun program export assistance merupakan terobosan one stop service dalam suply chain ekspor, di mana UMKM terhubung langsung dengan seluruh pihak, terkait kegiatan ekspor (logistic, buyer, pembiayaan).

UMKM dapat mengurus izin dan konsultasi di satu tempat, seperti perizinan karantina, halal, paten produk, kepabeanan dan juga terkait pengurusan paspor. “Ouput dari kegiatan itu adalah penandatangan kesepakatan pengembangan UMKM bersama eksportir penerima fasilitas fiskal dan investasi ke beberapa UMKM,” tandas Andhi.

MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN

Begitu juga dengan sertifikasi ekspor produk UMKM seperti organic, HACCP, BRC, ISO, hingga pembentukan Rumah Produksi Bersama,” ujar MenKopUKM. Foto: KemenKop

Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *