BALI, jurnal-ina.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi Pentas Seni Orkestra Semesta Ghurnita Samudra Murti yang diselenggarakan Yayasan Puri Kauhan Ubud yang menggambarkan narasi sustainability forum G20.
“Acara ini selaras dengan narasi sustainability yang diusung KemenKopUKM dan juga G20. Semoga pertunjukan ini menghadirkan inspirasi bagi kita. Mendorong tumbuhnya green economy, atau lebih tepatnya sesuai diksi Bank Dunia, blue economy,” kata MenKopUKM Teten Masduki pada Pentas Seni Orkestra Semesta Ghurnita Samudra Murti di Gianyar, Bali, Sabtu (12/10/2022) malam.
MenKopUKM mengatakan, blue economy atau ekonomi biru merupakan suatu pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, mata pencaharian, serta lingkungan laut.
“Salah satu contoh implementasinya, UMKM dan startup mulai fokus pada pemanfaatan teknologi digital yang melibatkan para nelayan, pembudidaya, maupun sumber daya lainnya yang ada di sektor kelautan dan perikanan sebagai mitra kerja,” tutur Teten Masduki.
Dia mencontohkan, Aruna, e-fishery, Kalikan, Fishlog dan Delos sebagai startup mitra pemerintah membantu mengakselerasi transformasi digital UMKM kelautan sambil menguatkan ekonomi biru.
“Kita punya ikan beragam dan ekosistem laut yang belum dioptimalkan. Selain bekerjasama dengan mitra kami, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga sedang membenahi nelayan. Karena kita ingin ekonomi kita di sektor kelautan dioptimalkan,” jelas Teten.
MenKopUKM berharap pementasan ini terus menginspirasi, menghadirkan dampak-dampak positif bagi seluruh yang terlibat. Serta upaya keberlanjutan untuk mendorong pelestarian ekosistem laut.
Pemilik Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana mengatakan, laut sangat penting dalam sistem kehidupan masyarakat Bali.
“Laut punya sumber daya yang dapat menjadi sumber pangan bagi manusia. Ekosistem pesisir dapat menyerap karbon, lebih banyak dibandingkan hutan. Ekosistem pesisir dapat menjadi solusi pengurangan emisi gas rumah kaca,” tutur Ari yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI.
Dia menambahkan laut memang menjanjikan dan prospektif tapi selalu menghadapi ancaman kerusakan lingkungan. Orkestra semesta mengangkat pesan bahwa penguasa lautan akan marah dan menebar penderitaan karena manusia telah mengotori laut dengan sampah.
“Pertunjukan ini ingin memberikan pesan untuk menjaga ekosistem laut.”
Pertunjukan digelar secara kolosal penampilan perpaduan budaya klasik dan modern, nyanyian, tarian, instrumen peraga, hingga tata lampu menciptakan suasana syahdu dalam penampilan yang disajikan selama satu jam.
Biola, drum, menyatu dengan gamelan Bali menampilkan lagu berjudul Melati Suci ciptaan Guruh Sukarnoputra dengan latar musik dan gerakan tari dari puluhan pementas dengan penjiwaan tinggi berlatar visual tata lampu 3 dimensi.
Acara itu digelar di ruang pertemuan kompleks Pura Ketewel Gianyar Bali yang terletak di tepi Pantai Ketewel yang masih alami dan sangat indah.
Hadir Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani, perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, perwakilan dari Kementerian Perhubungan, pemangku adat Bali dan sejumlah tamu undangan.