Teten Masduki Berdialog Dengan Mahasiswa Solo Bahas Wirausaha

SOLO, jurnal-ina.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki berdialog dengan mahasiswa pada Young Entrepreneur Wanted di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said, di Surakarta, Jawa Tengah membahas dunia wirausaha, Kamis (13/10/2022).

“Siapa yang ingin menjadi pengusaha?,” tanya MenKopUKM Teten Masduki pada dialog tersebut.

Hampir semua mahasiswa yang hadir di Gedung Serba Guna Kampus UIN Surakarta mengacungkan tangannya ke atas.

“Itu pilihan tepat. Memang, ada survei menyebutkan bahwa 73% anak muda saat ini berkeinginan menjadi seorang pengusaha,” ucap MenKopUKM.

Beberapa mahasiswa yang sudah memiliki usaha pun unjuk gigi di hadapan MenKopUKM dan Staf Khusus Presiden RI Putri Tanjung. Ada mahasiswa bernama Fela yang memiliki usaha konveksi dengan omzet mencapai Rp10 juta/bulan.

“Pada 2018, saya melakukan riset kebutuhan mahasiswa terlebih dahulu sebelum berbisnis konveksi. Hasilnya, mereka butuh pakaian seperti jaket, kaos dan sebagainya. Kebetulan belum ada yang bisnis itu, maka saya buka usaha konveksi dengan pangsa pasar teman-teman sendiri,” kata Fela.

Pada perkembangan usahanya, Fela sudah bisa merambah instansi-instansi pemerintahan di Sukoharjo, Klaten dan Solo. “Ke depan, saya ingin teman-teman menjadi reseller dari produk saya,” ajak Fela.

Selain Fela, ada mahasiswa lain yang berbisnis busana Muslim seperti jilbab, dress dan lain-lain. Omzetnya sudah mencapai Rp50 juta sebulan.

Sedangkan Husen, seorang mahasiswa lainnya, melihat peluang bisnis belut sehingga dia menjadi agen belut untuk memenuhi kebutuhan industri olahan berbahan baku belut. Misalnya, bahan untuk sambal belut khas Klaten. “Omzet saya berkisar Rp5 juta hingga Rp10 juta per bulan,” jelas Husen.

Mahasiswa lainnya, ada yang berbisnis kue pancong di lokasi strategis depan Kampus UIN, dengan omzet sebesar Rp45 juta sebulan. “Promosi dari mulut ke mulut ditambah dengan aktif berorganisasi,” tutur dia.

Dengan menjadi pengusaha, kata MenKopUKM, mahasiswa kelak tidak lagi mencari pekerjaan, melainkan sudah mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. “Satu negara disebut sebagai negara maju bila memiliki rasio kewirausahaan minimal 4%. Indonesia baru mencapai 3,47%,” ungkap MenKopUKM.

Teten Masduki mengajak mahasiswa menciptakan lapangan kerja

Menteri menunjuk negara seperti Singapura dan AS yang tingkat rasio kewirausahaannya berkisar 10-12%,. “Kita sedang menuju kesana dengan program menciptakan 1 juta wirausaha mapan baru,” tukas MenKopUKM.

Oleh karena itu, dia mendorong UIN Surakarta untuk membentuk inkubator bisnis bagi kalangan mahasiswa. Tugasnya, melakukan pendampingan dan mentoring untuk rencana bisnis yang akan dilakukan para mahasiswa.

“Saya juga mendorong untuk masuk ke ekosistem digital. Tak hanya pasarnya, tapi juga operasional usahanya termasuk laporan keuangan secara digital,” MenKopUKM merinci.

Butuh Proses

Staf Khusus Presiden RI Putri Tanjung menegaskan bahwa tidak semua orang bisa menjadi pengusaha. “Butuh kesabaran lebih dan pola pikir untuk menjadi pengusaha. Butuh proses yang tidak ringan,” terang Putri.

Dan untuk menjadi pengusaha, Putri memiliki beberapa tips. Intinya, harus punya pola pikir entrepreneurship, sehingga bisa berdaya saing global. “Berpikir kreatif, inovasi dan membangun networking yang luas,” imbau Putri.

Untuk menjadi pengusaha juga harus memiliki niat yang baik, mampu melihat dan menciptakan peluang serta harus paham pasar yang menjadi targetnya. “Arah bisnisnya harus jelas. Bila perlu, memiliki skill set untuk menjadi solusi bagi permasalahan orang lain,” ulas Putri.

Dia meyakinkan mahasiswa bahwa setiap orang memiliki cerita dan proses masing-masing. Tidak semua orang sama. “Kita harus membangun rasa percaya diri. Dan dengan luasnya networking, itu sudah menjadi model bisnis yang bagus untuk berkembang,” utas Putri.

Sementara Rektor UIN Raden Mas Said Prof Dr H Mudofir Abdullah menyatakan bahwa terbukti negara hadir di kampus untuk memperkuat literasi pentingnya anak muda berdaya saing. “Dengan perubahan zaman yang begitu cepat, menjadi enterpreneur adalah pilihan tepat,” Rektor UIN Surakarta mengemukakan.

MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN
MenKopUKM Teten Masduki ditemani Putri Tanjung tertawa bersama mahasiswa-mahasiswi UIN Solo. Foto: KemenKopUKM
Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *