BUTON, jurmal-ina.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendorong Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara mengembangkan komoditas laut bernilai ekonomi tinggi yakni lobster, teri dan rumput laut sebagai produk unggulan.
“Saya sudah keliling, ada 3 yang saya lirik. Pertama teri, lalu budidaya lobster dari satu keramba ukuran tidak lebih 8 meter bisa untung Rp1 miliar setahun dan juga rumput laut. Ini punya potensi besar untuk dikembangkan,” kata MenKopUKM Teten Masduki saat Dialog Bersama Pelaku UMKM dan Koperasi Buton Tengah, di Sulawesi Tenggara, Sabtu (10/9/2022).
Menurut MenKopUKM, Indonesia perlu mencontoh negara lain dalam pengembangan komoditas unggulannya. Seperti Norwegia yang pendapatan negaranya saat ini dominan dari komoditas ikan salmon.
Selain itu, Selandia Baru juga dapat menjadi contoh lainnya karena fokus pada pengembangan olahan sapi, termasuk daging dan susu.
“Kita harus mencontoh mereka karena fokus pada keunggulan domestiknya. Tapi juga harus didukung melalui riset dan inovasi karena Indonesia punya kondisi yang berbeda-beda dan harus disesuaikan,” tegas Teten Masduki.
Dia juga melihat Kabupaten Buton Tengah memiliki keindahan alam yang dapat dikembangkan. Jumlah pariwisata di Buton Tengah sebanyak 53 tempat yang terbagi dalam 4 macam, yaitu wisata sejarah 3 lokasi, wisata bahari 15 lokasi, wisata budaya 10 lokasi dan wisata alam 25 lokasi. Semuanya tersebar dalam 7 kecamatan di sekitar Kabupaten Buton Tengah.
Sebanyak 53 destinasi wisata di Buton Tengah tersebut belum semuanya dapat dikembangkan, namun demikian ada lokasi cave diving yang sudah menjadi destinasi sport tourism internasional.
Teten Masduki melihat penjemuran hasil laut
Daya tarik wisata alam ini perlu dikonservasi untuk memastikan keberlanjutannya. Sehingga kemitraan strategis dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan sangat penting untuk dilakukan dalam hal pemanfataan wisata bahari.
Teten juga menilai Koperasi Jasa Sentra Wisata Alam Nusantara (Kopisetara) dapat dijadikan mitra mengembangkan pariwisata alam yang berkelanjutan.
“Pemerintah daerah diharapkan membentuk perusahaan daerah di bidang pariwisata bekerjasama dengan Kopisetara” tuturnya.
Tak hanya itu, jambu mete yang merupakan komoditas tumpuan masyarakat pedesaan di lahan kering marginal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, juga dapat dikembangkan lebih jauh. Produksi kacang mete di Buton Tengah mencapai 2.465,68 ton dengan luas 12.864 hektar.
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi berharap dengan kehadiran menteri membawa keberkahan bagi Kabupaten Buton Tengah guna mengembangkan potensi yang dimiliki dan belum dikembangkan.
“Kami akan bantu koperasi dan UMKM untuk berkembang lebih jauh lagi. Mudah-mudahan kehadiran Pak Menteri memberikan keberkahan di Sulawesi Tenggara, khususnya di Buton Tengah,” ucap Ali Mazi.
MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memanen lobster besar di keramba. Foto: KemenKopUKM
Artikel ini sudah terbit di govnres-idn.com