BALI, jurnal-ina.com – Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bersama Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersinergi mengembangkan UMKM daerah bidang kriya, wastra dan penyandang disabilitas agar terhubung ke ekosistem bisnis hulu-hilir.
Ajang yang mengangkat tema Cerita Kriya ini turut menggandeng WhatsApp dan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI).
Pada acara mengaktivasi Bali Collection ini, KemenKopUKM menghadirkan berbagai program mulai perluasan akses KUR, dana bergulir LPDB KUMKM, pengembangan kapasitas UKM bidang manajerial SDM, business matching anggota koperasi, pembuatan NIB hingga chatbot WhatsApp Tumbuh JagoWAn.
Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki dan Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin juga meluncurkan katalog UMKM yang dapat diakses di UKMJagoWAn.id. Chatbot dan WhatsApp. Katalog ini adalah hasil kolaborasi Kementerian Koperasi dan UKM, WhatsApp Indonesia melalui UKMINDONESIA.ID dan didukung Dekranas.
Wury Ma’ruf Amin menyambut dan mengapresiasi setinggi-tingginya kontirbusi berbagai pihak mengembangkan industri kerajinan nasional. Dekranas merupakan lembaga independen bersifat nirlaba yang menghimpun semua pemangku kepentingan bersinergi untuk mengembangkan produk kerajinan yang sebagian besar di-drive UMKM.
“Sehingga mereka bisa menggali potensi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, serta mendapat kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat. Dekranas bersama KemenKopUKM mengembangkan identitas bangsa melalui wastra dan kriya,” ujarnya pada pembukaan Cerita Kriya bertajuk Perajin Berdaya, Indonesia Bangkit di Gedung Art Bali, Bali Collection, The Nusa Dua, Kamis (8/9/2022).
Hadir MenkopUKM Teten Masduki, Anggota Dekranas Bidang Pendanaan Suzana Teten Masduki dan anggota Dekranas. Gubernur Bali I Wayan Koster, Ketua Dekranasda Bali Putri Suastini Koster.
Wury berharap, sinergitas antar pemangku kepentingan menciptakan wirausaha baru dengan melakukan promosi perluasan pasar produk kerjainan online maupun offline.
Bahkan subsektor kerajinan ini mampu mencatatkan nilai ekspor hingga 49% atau mencapai USD916 juta setara Rp13,65 triliun dibandingkan dengan pencapaian tahun 2020 sebesar USD829 juta (Rp12,35 triliun).
Teten Masduki menyerahkan pendanaan secara simbolis
Wury juga mendukung hadirnya chatbot WhatsApp, website serta katalog UMKM yang dapat diakses di UKMJagoWAn.id bagi UMKM. Dia berharap, kemudahan teknologi menjadi langkah nyata transformasi perajin kriya dan wastra masuk ke platform digital. “Saya optimis, produk kerajinan nasional kita makin menguasai pasar di dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.
MenKopUKM Teten Masduki mengatakan pelaku UMKM di daerah khususnya perajin kriya, wastra dan penyandang disabilitas didorong agar terhubung ke ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Dengan begitu kaum disabilitas dapat menjadi pelaku usaha berdaya dan khususnya perajin naik kelas dan mampu menjadi kekuatan ekonomi daerah dan kebanggaan nasional di pasar global.
“Melalui Program Cerita Kriya diharapkan tercipta ekosistem inklusif antara UMKM perajin kriya dengan agregator yang memiliki peran untuk menkonsolidasikan proses bisnis. Seperti konsolidator produksi (factory sharing), rumah pengemasan bersama, on boarding digital, memahami tren pasar sehingga melakukan ekspor untuk pasar dunia,” ungkap MenKopUKM.
“Kegiatan bersama WhatsApp Indonesia dan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesisa ini, adalah bentuk kolaborasi dalam rangka mendorong terbentuknya ekosistem digital bagi kalangan UMKM perajin dan penyandang disabilitas. Ini sejalan dengan target Presiden Jokowi agar sebanyak 30 juta UMKM terhubung dengan ekonomi digital pada 2024,” imbau Teten.
MenKopUKM mendorong sektor swasta seperti WhatsApp maupun Yayayan PTI yang menggandeng perajin disabilitas menjadi penyedia platform yang semakin mendorong produk di sektor ini masuk value chain kriya tingkat dunia.
“Peran Dekranas sangat penting mendorong UMKM melalui pelatihan serta pendampingan, pemberian NIB, hingga kemudahan usaha lainnya seperti penyerahan KUR. Di mana keseluruhan upaya mendorong sektor kriya dan wastra lebih modern, resilien dan penggerak pasar yang dinamis,” tegasnya.
Hadir Direktur Global untuk Dampak Sosial WhatsApp, Clair Deevy, menambahkan WhatsApp berkomitmen mendukung Pemerintah Indonesia memberdayakan UKM untuk go digital dan scale up (mengembangkan usaha).
“Kami percaya UKM Indonesia memiliki kapasitas digital dan siap mengambil bagian dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia. UKM yang dapat berinteraksi dan memasarkan produk secara online diharapkan mempertahankan dan mengembangkan usahanya di pasar yang semakin kompetitif,” ulas Deevy.
Clair menyampaikan, dengan diluncurkannya chatbot WhatsApp Tumbuh JagoWAn, UMKM dari Sabang sampai Merauke diharapkan dapat belajar berbagai bahan untuk go digital dan scale up, hingga mendapatkan sertifikasi, kapan saja sesuai ketersediaan waktu dan gratis.
MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN
“Peran Dekranas sangat penting mendorong UMKM melalui pelatihan serta pendampingan, pemberian NIB, hingga kemudahan usaha,” tegas Teten Masduki. Foto: KemenKopUKM
Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com