KUPANG, jurnal-ina.com – Bakamla RI melalui unsur KN Pulau Dana-323 laksanakan operasi Gannet 6/22 di perairan perbatasan Indonesia-Australia, Rabu (21/9/2022)
Operasi Gannet 6/22 ini merupakan salah satu bentuk dari komitmen Indonesia dan Australia melindungi masing-masing wilayah perairannya. Selain Bakamla turut terlibat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) bersama The Australian Border Force (ABF) dan Australian Fisheries Management Authority (AFMA).
Adapun tujuan utama operasi Gannet 6/22 ini adalah mendeteksi, menangkal dan menangani berbagai aktivitas ilegal di perairan perbatasan Indonesia Australia. Serta mengembangkan kerjasama lebih lanjut antar instansi terkait Indonesia dan Australia.
Fokus utama pada operasi kali ini adalah IUU Fishing, perlindungan lingkungan, serta kejahatan antarnegara yang terorganisir lainnya yang terjadi pada wilayah operasi bersama.
Jalur Penyelundupan
Selain itu, daerah operasi juga diketahui sebagai jalur penyelundupan manusia dengan rute pantai Selatan Pulau Saumlaki dan penyelundupan barang-barang terlarang seperti narkoba, ballpress dan minuman keras.
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia melalui Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Bambang Irawan, S.E., M.Tr.Opsla pada (20/9/2022) secara resmi melepas keberangkatan KN Pulau Dana-323 dari Pondok Dayung Jakarta menuju titik Rendezvous (RV) yang telah disepakati bersama.
Operasi akan berlangsung selama beberapa minggu ke depan. Dan kapal ini dilengkapi dengan meriam 30 mm, senjata mesin berat kaliber 12,7 mm dan senjata ringan personel DSAR-15P kaliber 5,56. Sebagai Komandan kapal adalah Letkol Bakamla Hananto Widhi Nugroho. S.E.,M.Si.
BAKAMLA – NARA MELISSA
KN Pulau Dana-323 melakukan Operasi Gannet 6/22 di perairan perbatasan Indonesia-Australia. Foto: Bakamla
Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com