JAKARTA, jurnal-ina.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Koperasi Bermasalah Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Agus Santoso beraudiensi dengan perwakilan anggota KSP SB Jawa Timur secara daring membahas update pembayaran Homologasi pada Senin, (22/8/2022).
Agus Santoso didampingi Ketua Koordinator Tim Pemantau KSP Sejahtera Bersama (SB) Daniel Asnur.
Ketua Satgas Koperasi Bermasalah (SKM) Agus Santoso mengatakan berdasarkan pertemuannya dengan pengurus dan pengawas KSP-SB terkait pelaksanaan kewajiban sesuai dengan keputusan RAT 2022. “KSP SB setiap harinya melaporkan ada pembayaran kepada anggota sebesar Rp200 juta atau Rp500.000/hari/orang,” kata Agus.
Diungkapkan bahwa KSP SB juga melaporkan kepada Satgas bahwa tengah berproses penjualan aset dengan target menyelesaikan kewajiban pembayaran tahap satu dan dua pada Desember 2022.
“Terkait aset dilaporkan sedang berproses untuk penjualan dan atau dikerjasamakan dengan investor yang saat ini masih dalam tahap MOU sehingga terus kita monitor,” tegas Agus.
Sidang Pertama
Dilaporkan pula bahwa tanggal 23 Agustus 2022 dijadwalkan sidang pertama terhadap permohonan pembatalan homologasi yang diajukan oleh Anggota. Menanggapi informasi ini banyak anggota berharap agar KSP SB tidak dipailitkan oleh pengadilan.
Agus menjelaskan bahwa sebagai salah satu fungsi Satgas untuk menampung aspirasi anggota, maka akan dilakukan pertemuan rutin dengan anggota KSP SB. “Kita akan usahakan untuk melakukan pertemuan rutin setidaknya sebulan sekali atau ketika ada update informasi,” urai Agus.
Ketua Koordinator Tim Pemantau KSP SB Daniel Asnur mengatakan bahwa Satgas akan selalu mendukung kepentingan anggota dan memonitor implementasi hasil RAT KSP SB, utamanya pembayaran homologasi skema satu dan skema dua.
“Sebagai koordinator tim pemantau KSP SB setiap hari memonitor pembayaran KSP SB kepada anggota dan membahas business plan dengan pengurus dan pengawas dalam upaya menyelesaikan Homologasi” ucap Daniel.
MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN
“Aset dilaporkan sedang berproses untuk penjualan dan atau dikerjasamakan dengan investor yang saat ini masih dalam tahap MOU sehingga terus kita monitor,” tegas Agus. Foto: KemenKopUKM