Teten Masduki: Indonesia Harus Kembangkan Enterpreneur dan Riset Jika Ingin Maju

banner 468x60

BREBES, jurnal-ina.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan Indonesia harus mengembangkan basis enterpreneur dan risetnya jika ingin maju. Sebab, peradaban tinggi negara-negara maju di dunia adalah berbasis enterpreneur dan riset.

“Oleh karena itu, diharapkan agar riset-riset yang dihasilkan perguruan tinggi harus bisa dikomersialisasikan di level hilirisasi,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam Kuliah Umum dan Dialog Kewirausahaan di Kampus Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Sabtu sore (4/6/2022).

Read More
banner 300x250

Hadir anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim serta Wakil Bupati Brebes Narjo.

Teten Masduki menjelaskan satu survei menyebutkan lebih dari 70% anak muda memilih menjadi pebisnis ketimbang pegawai.

Teten Masduki dengan gaya pemaparannya

“Bahkan, pada 2045 mendatang, Indonesia diprediksi secara riset ilmiah bakal menjadi empat negara besar di dunia, bersama AS, China,l dan India,” ucap MenKopUKM.

Jadi, langkah tepat bila Universitas Peradaban Bumiayu menerapkan kampus berbasis enterpreneur dan riset. “Sehingga, mampu melahirkan wirausaha-wirausaha muda mapan dari dunia kampus.”

Untuk menjadi negara maju, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama, pembangunan kualitas SDM. Di mana seluruh perguruan tinggi di Indonesia harus berstandar internasional. “Kita jangan ketinggalan dalam hal riset di segala sektor. Dan saya berharap mahasiswa memanfaatkan ponsel pintar untuk mengakses ilmu sebanyak-banyaknya di dunia internet,” tukas menteri.

Kedua, pembangunan infrastruktur yang menghubungkan wilayah dan pulau dengan mudah dan cepat. Termasuk infrastruktur internet.

Menteri menjelaskan dihadapan audiensnya

Syarat lainnya adalah minimum rasio kewirausahaan berada di level 4%, sedangkan Indonesia masih di level 3,18%. Sementara Singapura sudah 8,6%, Malaysia dan Thailand sudah di atas 5%. Kemudian AS dan Prancis sudah ada di kisaran 10-12%.

“Kami sudah menggulirkan aneka program kewirausahaan dengan target mencetak 1 juta wirausaha baru, muda dan mapan. Salah satunya, melalui program inkubasi di kampus-kampus,” ulas dia.

MenKopUKM mengajak seluruh kampus di Indonesia menyiapkan lulusannya menjadi wirausaha, bukan pegawai. Caranya, dengan mengubah pola pikir mahasiswa dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. “Dengan begitu, target rasio kewirausahaan 4% bisa tercapai,” Teten mengungkapkan.

Oleh karena itu dia meminta kualitas inkubator bisnis di kampus-kampus, termasuk UPB, terus ditingkatkan. Bahkan, inkubator bisnis di kampus sudah harus terhubung dengan sumber pembiayaan. Salah satunya, melalui koperasi kampus atau mahasiswa.

Penandatanganan MoU antara KemenKopUKM dengan manajemen kampus

MenKopUKM juga mengajak para wirausaha muda untuk masuk ekosistem digital. “Mulai serius menggarap bisnis dengan model bisnis yang jelas agar banyak investor yang melirik,” pungkas dia.

Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah pun berharap dan meyakini akan lahir lebih banyak wirausaha muda andal dari Kampus UPB. “Saya akan terus mendampingi pengembangan UMKM dan Balai Latihan Kerja (BLK), khususnya di wilayah Banyumas hingga Cilacap,” ujar Mukaromah.

Sementara itu, Rektor Universitas Peradaban Bumiayu Muhammad Kadarisman menjelaskan kampus yang didirikan oleh mantan Mendikbud Yahya Muhaimin pada 2014 itu memiliki tekad menuju Entrepereneur Based University hingga 2030. “Akan kita padukan dengan based research,” Kadarisman memaparkan tekadnya.

Saat ini pihaknya memiliki 15 binaan UMKM di Brebes, Purwokerto dan Purbalingga. “Mereka akan kita dorong agar lebih produktif berkualitas hingga ke kancah nasional.”

Untuk memperkuat pembinaan UMKM, UPB sudah memiliki koperasi. Selanjutnya, akan mendirikan Koperasi Mahasiswa sebagai wadah mahasiswa mengenal dan menjadi wirausaha. “MoU dengan KemenKopUKM bertujuan untuk lebih meningkatkan pelatihan dan pemberdayaan kewirausahaan di lingkungan kampus,” terang Kadarisman.

MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN

“Dengan begitu, target rasio kewirausahaan 4% bisa tercapai,” Teten mengungkapkan. Foto: KemenKopUKM

Artikel ini sudah terbit di govnews-idn.com

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *