Indonesia Tinggal Tunggu Kabar Gembira WADA

banner 468x60
JAKARTA, jurnal-ina com – Upaya Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) dalam melakukan akselerasi kian dekat. JADA, Badan Anti-Doping Jepang yang ditugaskan melakukan asistensi kepada Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) selama masa sanksi telah memberikan lampu hijau terhadap test distribution plan (TDP) 2022. Kini, Indonesia tinggal menunggu keputusan WADA dalam waktu dekat.
Wakil Ketua LADI, anggota Gugus Tugas, Rheza Maulana mengatakan progres positif terus ditunjukkan Indonesia untuk mendapatkan status compliance (patuh) terhadap WADA Code. Selain merampungkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan telah menempati kantor baru di Jakarta Selatan, kini LADI dipastikan telah   merampungkan TDP 2022.
“Alhamdulillah tadi pagi, JADA memberikan acceptance terhadap TDP kami. Ini merupakan kerjakeras yang dilakukan dalam satu-dua bulan terakhir karena TDP tahun ini kami buat dengan formula baru yang memenuhi standar WADA,” kata Rheza, Selasa (1/2/2022).
Dia menjelaskan, JADA tak sekadar menyetujui TDP 2022. Lebih dari itu, JADA juga mengizinkan LADI melaksanakan TDP yang telah disetujui secara profesional dan independent.
“JADA juga meminta untuk di-remove (hapus) dari akun LADI. Selama ini karena JADA yang melakukan asistensi, mereka masuk dalam akun kami untuk memantau semua proses yang dilakukan LADI. Mereka juga sudah mengirimkan invoice terakhir, dalam artian sudah selesai pengawasan terhadap LADI dan kami sudah bayarkan,” kata Rheza.
Tinggal Menunggu
Setelah mendapat lampu hijau JADA, Rheza menjelaskan kini pihaknya tinggal menunggu kabar baik  WADA terkait pembebasan sanksi terhadap LADI.
“JADA mengatakan, Indonesia sudah bisa sendiri (melaksanakan WADA Code) mulai dari sekarang. Dalam waktu dekat, semoga akan ada surat resmi dari Montreal (Markas Besar WADA) terkait hal tersebut,” kata Rheza.
Sebagai informasi, WADA menjatuhkan sanksi selama satu tahun terhadap LADI karena dinilai non-compliance terhadap WADA Code pada 7 Oktober 2021. Imbas sanksi tersebut, Merah Putih tak bisa berkibar takala atlet Indonesia naik podium. Tak cuma itu, nasib Indonesia menjadi tuanrumah sejumlah event seperti ANOC World Beach Games serta ASEAN Para Games  pun harus menunggu sanksi WADA terhadap LADI dicabut.
Ketua Gugus Tugas, ex-officio Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari bersyukur misi akselerasi bisa selesai dalam waktu empat bulan. Dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berselebrasi karena Merah Putih bisa berkibar lagi.
“Seperti yang sudah pernah saya sampaikan, kita tinggal menunggu kabar resmi WADA untuk mengibarkan Merah Putih pada Februari ini. Mari kita bersama-sama mengobarkan kebahagiaan kita karena Merah Putih dapat berkibar lagi. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk mengunggah foto di media sosial sembari mengibarkan bendera Merah Putih. Kita sebarkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu,” kata Okto, sapaan karib Raja Sapta.
NTO
Ketua NOC Indonesia Raja Okto Saptahari bersama Rheza Maulana berbincang tentang sank WADA yang segera selesai. Foto: NOC Indonesia
banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *