JAKARTA, jurnal-ina.com – Laga antara Madura United FC melawan Persela Lamongan, yang berakhir imbang 1-1 pada laga pekan ke-23 BRI Liga 1 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (5/2/2022) malam, menuai kritik dari berbagai pihak, khususnya Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).
APPI melayangkan surat terbuka kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator pertandingan Liga 1. Ada aturan tertulis yang justru dilanggar, saat pertandingan antara Madura United melawan Persela Lamongan dihelat di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Salah satunya tentang batas minimum jumlah pemain di setiap tim yang akan bertanding pada kompetisi kasta tertinggi sepakbola tanah air.
Sebab dalam beberapa hari terakhir, kompetisi Liga 1 dihantui ‘serangan Covid-19‘ yang mulai menerpa pemain hampir setiap klub kontestan. Termasuk dua tim dari Jawa Timur, Laskar Sape Kerrab dan Laskar Joko Tingkir yang tetap digelar sekalipun melanggar regulasi.
“Pertandingan ini telah jelas melanggar Pasal 52 Regulasi BRI Liga 1 2021/2022 yang menyebutkan bahwa minimum jumlah pemain yang dapat dimainkan adalah 14 pemain. Sedangkan pada pertandingan ini, satu klub hanya memiliki jumlah pemain sebanyak 13 pemain,” statment APPI, Minggu (6/2/2022).
Terkesan Dipaksakan
Bahkan mereka menilai jika laga yang berakhir dengan skor imbang melalui sebiji gol Ibrahim Kosepa (Persen; 32′) dan Renan Da Silva (Madura United; 42′), terkesan dipaksakan dalam standar kesehatan dan dalam kondisi tidak wajar.
Sehingga memungkinkan akan memunculkan masalah baru di kemudian hari. Hanya saja, laga tersebut sengaja dilanjutkan setelah ada kesepakatan antar kedua klub untuk melanjutkan pertandingan. “Hal yang paling utama perlu menjadi perhatian adalah faktor keselamatan yang acuannya adalah standar kesehatan. Tentunya tidak dapat dikesampingkan dalam keadaan apapun,” imbuhnya.
Untuk diketahui, kondisi Madura United dan Persela memang sangat mengkhawatirkan saat hendak menjalani pertandingan lanjutan Liga 1. Di mana Madura United hanya menyiapkan sebanyak 14 pemain termasuk tiga pemain pengganti atau masuk batas minimal jumlah pemain sesuai regulasi.
Sedangkan Persela justru tampil dengan hanya tersisa sebanyak 13 pemain, termasuk dua pemain berbeda yang disiapkan dari bangku cadangan. Namun laga tersebut tetap dilanjutkan setelah adanya kesepakatan antar kedua tim untuk melanjutkan.
APPI sendiri dihuni oleh para pemain sepakbola profesional yang mayoritas bermain di Liga 1 2021-22. Andritany Ardhiyasa kini menjabat sebagai Presiden APPI 2022-2025.
NTO
Pertemuan PT Liga Indonesia Baru dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) membahas pertandingan yang dinilai tidak sewajarnya. Foto: NTO